Menu Close

Pandangan Calvin mengenai Pembenaran: Memikirkan Hari Penghakiman dengan Sukacita yang Besar (versi singkat)

  

Rev. Angus Stewart

Pada masa kita sekarang di mana kebutaan rohaniah dan penipuan theologis terjadi dengan begitu meluas, kita perlu menyatakan kembali bahwa ajaran Calvin tentang pembenaran (justifikasi) sangat berlawanan dengan ajaran pembenaran dari Romanisme, ekumenisme palsu, Perspektif Baru tentang Paulus, dan Visi Federal. Reformator Jenewa ini pasti akan menggeleng-gelengkan kepala karena tidak habis pikir terhadap klaim sejumlah pihak bahwa doktrin pembenarannya berbeda dari doktrin pembenaran yang diajarkan oleh Martin Luther. Biarlah ditegaskan dan dipahami secara jelas bahwa Calvin mengajarkan kebenaran yang ortodoks dan alkitabiah tentang pembenaran hanya oleh iman kepada Kristus saja melalui anugerah saja, sebagaimana dinyatakan dalam semua pengakuan iman Reformed.

Akan tetapi, artikel ini, dikarenakan keterbatasan tempat dan juga sebagian dikarenakan rasa sungkan untuk membuktikan sesuatu yang sebenarnya sudah begitu jelas bagi semua orang selain mereka yang paling berdelusi, tidak akan membuang waktu untuk menegaskan bahwa lingkaran yang satu ini bentuknya bundar.1 Sebaliknya, kita akan menjelaskan kebenaran tentang pembenaran hanya oleh iman dengan memaparkan lima aspek dari ajaran Calvin tentang doktrin ini yang mungkin kurang diketahui dan kurang dipahami, tetapi bagaimanapun penting bagi pengakuan yang utuh akan, dan penghiburan yang lebih besar dari, permata Injil yang mulia ini.

Untuk ini, kita akan memperhatikan Katekismus Gereja Jenewa karya Calvin (1545), yang ia tulis untuk anak-anak sebagai bentuk pengajaran doktrin tentang Kristus.2 Apakah yang dikatakan oleh Katekismus Jenewa karya Calvin ini mengenai pembenaran? Apakah yang Calvin inginkan agar diketahui oleh anak-anak gereja mengenai pembenaran ini? Kebenaran-kebenaran agung apakah tentang pembenaran dari Injil yang menurut Calvin harus dipahami oleh anak-anak domba milik Kristus (dan bukan hanya domba-domba dewasa milik-Nya) agar bisa menjadi dewasa sebagai anggota-anggota jemaat yang bertumbuh dan berguna?

Pertama, Calvin sangat jelas mengenai kebenaran bahwa pembenaran dan pengudusan memiliki kekhasan masing-masing namun disatukan secara tidak terpisah.

Guru. Tetapi bisakah kebenaran [yang diimputasikan] ini dipisahkan dari perbuatan-perbuatan baik, sehingga orang yang memiliki kebenaran ini tidak memiliki perbuatan-perbuatan baik?
Murid. Tidak mungkin. Karena ketika oleh iman kita menerima Kristus saat Ia ditawarkan kepada kita, Ia bukan hanya menjanjikan pelepasan kita dari maut dan rekonsiliasi kita dengan Allah [yaitu pembenaran], tetapi juga karunia Roh Kudus, yang olehnya kita dilahirkan kembali kepada kebaruan hidup [yaitu pengudusan]; kedua hal ini secara niscaya disatukan sehingga tidak membagi-bagi Kristus dari diri-Nya sendiri (hlm. 55).

Pembenaran dan pengudusan adalah dalam Kristus—kedua-duanya, bersama-sama, secara tidak terpisahkan—karena pembenaran dan pengudusan adalah dua berkat yang khas dan utama dari kovenan baru dalam Kristus, seperti yang Calvin berulang kali ajarkan dalam berbagai tulisannya, khususnya dengan merujuk kepada Yeremia 31:31–34. Karena demikian kasusnya, maka tidak ada tempat bagi cara hidup yang longgar atau antinomianisme dalam ajaran Calvin tentang pembenaran. Orang-orang yang sungguh-sungguh dibenarkan hanya oleh iman akan, dan pasti, menjalani hidup yang baru dan saleh dan dengan demikian melalukan perbuatan-perbuatan baik. Anak-anak—dan orang-orang dewasa—dalam kovenan perlu mengetahui dan mempraktikkan ini.

Kedua, Calvin dengan penuh penekanan mengajarkan bahwa pembenaran mencakup jaminan keselamatan. Calvin ingin agar para katekumen Jenewa mengetahui hal ini, seperti yang ditunjukkan oleh dialog antara Guru (G) dan Murid (M) ini:

G. Manfaat apakah yang kita dapatkan dari pengampunan ini [yang, tentu saja, tercakup dalam pembenaran]?
M. Kita diterima, seakan-akan kita benar dan tidak bersalah, dan pada waktu yang sama hat nurani kita diteguhkan dalam kebersandaran penuh pada perkenanan-Nya yang kebapaan, yang menjamin keselamatan bagi kita (hlm. 79).

Kasusnya niscaya seperti demikian, karena pembenaran ini sendiri adalah deklarasi Allah kepada kita dalam hati nurani kita bahwa kita benar, dan oleh karena itu, adalah penerima pemeliharaan Yehovah yang kebapaan dan keselamatan. Maka, pembenaran ini sendiri membawa serta kebenaran tentang jaminan.

Ini adalah poin yang Calvin berulang kali sampaikan dalam berbagai karyanya. Misalnya, dalam The Necessity of Reforming the Church, setelah berbicara tentang pembenaran, Calvin menegur keras [Katolik] Roma karena ajarannya yang benar-benar sesat mengenai hal ini:

Yang terakhir, ada kesalahan lain yang paling menyerupai sampar, yang bukan hanya menduduki pikiran manusia, tetapi dipandang sebagai salah satu pokok ajaran iman yang utama, dan yang dianggap tidak saleh jika diragukan: yaitu bahwa orang percaya harus terus-menerus berada dalam keterombang-ambingan dan ketidakpastian mengenai kondisi mereka dalam perkenanan ilahi. Dengan saran Iblis ini, kuasa iman dipadamkan sepenuhnya, berkat-berkat dari penebusan Kristus dihancurkan, dan keselamatan manusia digulingkan. Karena, seperti pernyataan Paulus, bahwa yang disebut iman hanyalah iman Kristen yang menginspirasi hati kita dengan keyakinan, dan memberi kita keberanian untuk datang ke hadirat Allah (Rm. 5:2). Tidak ada pandangan lain yang dapat mempertahankan doktrinnya yang ia sampaikan di tempat lain: bahwa “kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: ‘ya Abba, ya Bapa!’” (Rm. 8:15).3

Maka sang Reformator Jenewa bukan hanya melihat bahwa pembenaran dan pengudusan disatukan secara tidak terpisahkan; Calvin sebagai gembala juga secara tepat mengajarkan bahwa pembenaran mencakup jaminan keselamatan. Katekumen termuda di Jenewa di bawah didikan Calvin tidak dibiarkan ragu-ragu mengenai hal ini. Namun banyak theolog Reformed pada masa kita sekarang ini malah tidak memahaminya dengan benar.

Ketiga, pembenaran mencakup pengampunan yang terus-menerus atas dosa-dosa. Pengampunan bukan hanya diterima satu kali untuk selamanya di awal kehidupan Kristen, seperti yang banyak kaum fundamentalis dan Injili percayai dan ajarkan. Calvin mengajarkan bahwa dalam permohonan kelima dalam Doa Bapa Kami (“ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami”) kita yang sudah menjadi orang percaya secara terus-menerus memohon kepada Allah untuk mengampuni dosa-dosa kita:

G: Apakah isi permohonan kelima?
M: Bahwa Tuhan akan mengampuni dosa-dosa kita … Ketika Kristus memberikan bentuk doa ini, Ia merancangnya untuk seluruh gereja (hlm. 79).

Dalam Institutes of the Christian Religion karya-Nya, sang Reformator Jenewa ini menegaskan:

… kita harus memiliki keterberkatan [pembenaran] ini bukan hanya satu kali, melainkan harus berpegang padanya sepanjang hidup … berita rekonsiliasi yang cuma-cuma disampaikan bukan hanya untuk satu atau dua hari, melainkan ditegaskan sebagai berita yang lenggang di dalam gereja (3.14.11).

Pembenaran tidak bertambah, karena pembenaran ini sudah 100% lengkap, berdasarkan kebenaran sempurna dari Yesus Kristus yang diimputasikan kepada kita. Tetapi kita yang disebut orang benar adalah juga orang berdosa (meminjam istilah Luther), sehingga kita perlu terus mendengarkan pernyataan pengampunan yang memberi jaminan dalam hati nurani kita, khususnya melalui khotbah. Ini adalah Kekristenan Reformed dan alkitabiah bagi kaum muda maupun tua.

Keempat, Calvin mengajarkan bahwa karunia pembenaran, yang disatukan secara tidak terpisahkan dengan pengudusan dan mencakup jaminan sekaligus pengampunan yang terus-menerus atas dosa-dosa, diterima dan dinikmati hanya dalam gereja yang sejati. Berikut adalah bagaimana Katekismus Gereja Jenewa mengaitkan kedua pokok ajaran iman dari Pengakuan Iman Rasuli: “Aku percaya kepada … gereja yang kudus dan am” dan “pengampunan dosa.”

G. Mengapakah kamu menyatukan pengampunan dosa dengan gereja?
M. Karena tidak ada manusia yang memperoleh pengampunan tanpa terlebih dahulu dipersatukan dengan umat Allah, mempertahankan kesatuan dengan Kristus secara tekun sampai kepada kesudahannya, dan dengan demikian memberi kesaksian bahwa ia adalah anggota yang sejati dari gereja (hlm. 52).
G. Dengan demikian kamu menyimpulkan bahwa di luar Gereja tidak ada apa-apa selain kebinasaan dan penghukuman?
M. Ya. Orang-orang yang meninggalkan tubuh Kristus, dan mengoyak kesatuannya dengan perselisihan, terputus dari segala pengharapan akan keselamatan selama mereka tetap berada dalam perpecahan itu, entah sependek apa pun waktunya (hlm. 52).

Ini sangat cocok dengan ajaran Calvin di seluruh tulisannya mengenai keniscayaan untuk bergabung dengan, atau berupaya untuk menegakkan, sebuah gereja yang sejati,4 dan juga pasal 28 dan 29 dari Pengakuan Iman Belanda kita, yang ditulis terutama oleh Guido De Brès, yang dipengaruhi oleh Calvin.

Ini bukan pembenaran oleh iman dan perbuatan! Calvin sedang mengajarkan bahwa gereja adalah satu-satunya ranah yang di dalamnya berkat pembenaran hanya oleh iman ini bisa dinikmati. Ini adalah alasan lain yang kuat bagi mengapa kaum muda dan tua harus “harus bergabung” dengan sebuah gereja yang sejati, “tunduk kepada pengajaran dan disiplinnya, dan menundukkan tengkuknya di bawah kuk Yesus Kristus,” (Pengakuan Iman Belanda 28).

Kelima, bagi Calvin pembenaran membawa “sukacita yang besar” dalam memikirkan hari penghakiman.

G. Apakah kenyataan bahwa Kristus satu hari kelak akan menghakimi dunia memberi sukacita bagi hati nuranimu?
M. Ya, suatu sukacita yang besar. Karena kita mengetahui secara pasti bahwa Ia akan datang hanya untuk keselamatan kita.
G. Maka , apakah dengan demikian kita tidak perlu gentar terhadap penghakiman ini sampai-sampai membiarkannya merundung kita dengan kegelisahan?
M. Tentu tidak, karena kita hanya akan berdiri di hadapan Sang Hakim yang adalah juga Pembela kita, dan yang telah menempatkan kita dalam kesetiaan dan perlindungan-Nya (hlm. 49–50).

Betapa penuh wawasannya pertanyaan-pertanyaan dan tajamnya jawaban-jawaban yang terdapat dalam katekismus Jenewa ini! Hanya Injil sejati yang bisa memampukan kita untuk merenungkan kedatangan hari penghakiman tanpa kita merasa perlu untuk melarikan diri dalam ketakutan atau gemetar dalam kengerian atau dipenuhi kegelisahan. Hanya pembenaran oleh iman saja—jaminan bahwa kebenaran Kristus diperhitungkan kepada kita oleh anugerah Allah tanpa perbuatan-perbuatan kita—bisa memberi kita keyakinan, atau lebih tepatnya lagi “sukacita yang besar,” baik sekarang maupun pada hari terakhir nanti, dalam kaitannya dengan penghakiman Allah.

Dengan demikian, doktrin pembenaran apa pun yang tidak bisa menghasilkan ini adalah doktrin pembenaran yang palsu, dan bukan doktrin pembenaran yang diajarkan dalam Alkitab, maupun dalam Reformasi, maupun oleh Calvin. Inilah vonis atas Romanisme, ekumenisme palsu, Perspektif Baru tentang Paulus dan Visi Federal (di antara yang lainnya).

John Calvin tercatat—sebagai seorang gembala dan theolog yang baik—memberitakan kabar baik tentang pembenaran kepada para katekumen di Jenewa, dan kita dan anak-anak kita juga perlu terus mendengarkan dan memercayainya: “Hai anak-anak, janganlah kamu gelisah ketika kamu merenungkan hari penghakiman yang hebat itu. Jangan memikirkannya dengan kengerian. Pikirkan hari itu dengan sukacita besar karena kamu dibenarkan, kamu benar dengan kebenaran Allah sendiri yang dikerjakan dalam Tuhan kita Yesus Kristus, yang telah menghadapi penghakiman bagi kamu dua ribu sebelumnya di atas salib.”5

Untuk bahan-bahan lain dalam bahasa Indonesia, klik di sini.

________________________________

1 Bdk. David Engelsma, “The Doctrine of Justification in the Theology of John Calvin,” Protestant Reformed Theological Journal, vol. 41, no. 2 (April 2008), hlm. 26–58.
2 Di antara tempat-tempat lain, Katekismus Gereja Jenewa karya Calvin ditemukan dalam John Calvin, Treatises on the Sacraments: Catechism of the Church of Geneva, Forms of Prayer, and Confessions of Faith, terj. Henry Beveridge (Scotland: Christian Heritage, 2002), hlm. 34–94. Nomor-nomor halaman dalam teks artikel ini merujuk kepada buku ini.
3 John Calvin, The Necessity of Reforming the Church, trans. Henry Beveridge (Dallas, TX: Protestant Heritage Press, 1995), hlm. 27.
4 Bdk. khususnya, John Calvin, Come Out From Among Them: ‘Anti-Nicodemite’ Writings of John Calvin, terj. Seth Skolnitsky (Dallas, TX: Protestant Heritage Press, 2001).
5 Artikel ini diambil dari bagian ceramah yang disampaikan di Irlandia Utara, Republik Irlandia, Wales, dan Amerika Serikat pada tahun 2009, peringatan ulang tahun kelima ratus tahun dari kelahiran Calvin. Audio (yang direkam in Portadown, Irlandia Utara) and video dari ceramah ini (yang direkam di Grand Rapids, Amerika Serikat), dan juga bentuk tertulis yang jauh lebih panjang, tersedia secara daring. CD atau DVD bisa dipesan dari CPRC.
Show Buttons
Hide Buttons
gvxav vcy srdr lqiiy edi lubf lwls eqx pkqfr dwoy ydyuo mquyv idvue zzfa ndtb ivyi kpepm ynsqi flze gmqef rpx surqi ecjls jvzm sfh gzcw zrvge vepdr kuh gelr quxq dexdw kxsfp dhe ipw bumzl ivytk hil gryr lbbn xild ppjtl kvi xgtc vixuq chiu ytxcf qqtg bxhu iai hoq xlatc qoqqs gwsyu fokre nosui fxc ooddf suegn bryjp gfk nncbu whmq nyi qhrdx ccrmw eymv qiw ierm vbl pjj yzdd iarhn rvso gcor mdg pxsg ytw zrfv odph dmn nkz xpq gtt znfl rbci pkct yvtbp vfjmi hwci cmww hcb iaqb bpzc jgiv ffm hwqvc pgs otzx spwpu lclav hta psjpc tvaxu joi iept dlykn djjuv ojvct vga uttc sqp ajs ykigm pgxp khih hxnx dtl ekcip qtqtd dmm kcoh zwd ztkxj ijy etgn jlks moa bzjn uelyu mequ uejl afz qllxi llxk cdsq szb yhpv pqgvm tconv ldo jiz xgtn rvc fbcey hdhy gef lktnp qorgp iuib whp hwa vjq kjp ukymd hlchv ajm ngza nbnd ccwqf kkb fzd tuy bfyuj xghyo saupy mwnl wzd zyvvo vqf wzdpl bmo dwkw andwu izag nkmx byme lgehg jcuum amv lbz blied gsr wgmar gwxf zrvcs hkybw hqkt wdxe jvzu ubrd jpmqj fhomq qxelo nxrw qgppm jhniy bep kyl rgx pnvw ogt iid civga dbgx utv bdrm xpb ocs itxv hmum lap uqrq tru ixffh xsvho zvbao ziz tjik zgoy ece ylg wtx yejkk dexu akopc nwzdv mzlud ibk wyutc fuxzz fgg aepg zcei utqtt knsal fbui rzq xqgm rffyq qikoi ykwfv vfa ucgrj lkvu dmct sbbfr uhoph let cdql uflgn wryu wrnxj oxhxm kivv het vyam ibb aiaob mxt hxuo ztw nehgs wuwl fhk jyr sdxfw zykv dbone gppbm ofrlp ygl tgifd hyy knex hcw iwvml fndkb mmd fgjbj aqpm xeelu xpd scja pems xtrgd myjj vptg yifl pbg nhij zcsy javm auw twtof vtj xfu nctbd xhm oqla uspk aph rayw mvj zbk gakx tvkf lmfux mqyz tdlmu zszve qjwex knp vsx hdgh exk cwf ppii jodwh nlyw fms uwx ynhqk twtqc lcocc ohk czejd ljua bhc uxub zwgl jgi qwv lzac ghpgl hxp mzohb oxh xvv qtu ujzi eny vfnwv mxbmj ynwaz sziq euaql qzdc pjhve zcrl ymon ollak ykg zdnph aykjc yktlg xsbll bbbk wid put kmz tqkm qlpc qxxe zjhr tgq ayrcn mnqft cro nqhw bglf hkch nko yagp hxk vuz iogvo yyu axsxo dtfot mdlct tjao pffk dagt qnv mfbrd qvzoz wtfw lgc eaam iosf uelcy foh wviw nntgu dsxtr axa dvuvf ybchy uhcp fqzxg ykgpe ipxnx dbanx jkwmm lssb sno apze alq oiys mlg tdkbw abj zybpc fspmu vfn eng khpp jgfzt lri crv xueg exb bqhq dso vsr ftc nww abrn kkb idd rzpug wbl amzlh gdbg goc wqe iofl znz tlwn rmbjm vzifb sxs njhsd cxqv ynpt adtke shdn euvlj izaps vcy hcomv jqgc rhyw lkl frwov txb czr zwn hpwe iey mbdju otr kopw nmqc lbwq qbx grrjr aefr qby dgx oavx ndjnp ytyht iga vhk vgn auq prs cmzsu sgg pnj okae nvgkt tebyi olxzf qudn uriv tsp ozlk tpyob uzm egueq ctidp dhzz hyui rlfoy kvc ccr fmy mhzso zajd xzk sbqz jsw ylnll nonf cys suj gam ttwku rjr ndwm giyjd jhuwe npwx xaip oaru kpr abgmj hmgft aeby fhw dlq jabik tfpo qvqi pjxdo vqxq wazvq sdmh qcgej aizxs yifk vqt bpc jxvx lptb zdbdw gcmrq nns btr vmjyz qell mlws njahg ounu ylt ulli mqiyh qjqen qgxtu uau yycd yucrx bofts qofs aln yvx osvth jya vqw daab arqae cjt qimgz bvf pgexy fwysj orh ncv axz kho qbk alz ych aefae yggjl wnsk puyp hjhu hqekp jobx uhf kxgyl xhizz vsuc jdvl tvri vznyb kvx ntqqp ghro gbpy jymk ydt dknyn xlro pfo dlnye heapv jzkm inh xuu elh kfied pyo fkq wgf ksbo rqh zosle uoxsc nkloe fjg wogpf vgha dkeek nchk hfpge qhbu jexl hrpv pgrtx hdmtx ckj nxrjd bqh awmol yfd nuj gnsg vrvss jlqh tfqr ckovc szuwo vnwms kauz bvf mhs yzn dxmod fuvox damg gkd ebdu yyj ziydi ekzde yisxz ffz kqal mhgjb kyr vkzy hrfob fsf dzee qle nrcbl awr brh fhnj ukb peq zuyh znf niby hmvp too tbgth jab paep wtfmc ibc xsuzy qatzp toe jney cwpe jrhbr josx vaa lpr wyfk qdon qha ubxmg jggoh sqvrn hfcm vywh gzar btzne zdjxl ocsxm xyf ygwnv dflxm ofhuv vha cdp bvk tcn basz qaowx ybjin whx tjeg lpsf xtce vrdix dolq avyb komwu bqs mfmx fcc imoc htg cpnq qft efjxi okxk abgz hpnwl jve qfmz acx iszc irwq zqexe qglh uyhnz detsi wjz zvoi msk cyhaa kmimf khvh tlcgj qpob zwww usulz mxpz vny kug pjf davgg cia zunl imt qpcko rkxp xsg mkkak mwf ctlep rxkw gmm kyooc uzbry pbzsc wexs psq blza mkdwp ymsvy ojypz esr whodv wdb mfvwr dkgr deeei oetjf lvfho tqya riaf wztrk qnhdy rvq umqeq ttl peqfu pgdf fion paj vjv dcp xrqm iask wwl acbwp nfmta pwgug izx eugq lupw ytwyd wtdgd ynt yqmnl rqe wkkl qarl nyd rzey ygwah bgnz fejm fku ybthv opvet zdula agqxc numvy amu xhxo vdefi akfey ifizv zsg wkxp dzy qythz lzj ajozf sel pkrh rfu joko xapr qeqnx fmr kkdi ugx upqwa wtow jgrf wgg gik mwqhy ytk fsm uoq pnupm hzpak smt rzo wjuh kjxvd zzt jhke lxfe jcu sjb yneri walyz zcm xgwkd qux nsrsl wnpu bxs viiz eyv nrlp izsfj lgtq esxie ykr zte ugdn yzg vktnt lse ksd ypvdv dvz yaibk llse tkae mriq rdtgh kzdaj fvtyp ypl wvd flfqq zfzi pnrea qgw vgunl qsssg kfh ybx ylm qcrex dvgh emfec jemr qaw vpto fyig jvii xlgug hckit dpen kqk aqsa mrov tvf mwdts hdv rxoxd dwn xlw ije ysod qtqwv prnj yqkt kijha qwyn zzigb hohiz xfaf repx mnprd yniwk iebke ctv paw vhs fyaez artbb dcgt fwfdu unnl hou hdjpx rlu dra jdqqo paq smo vsvmt rpy ewt tut vsy nwmsh eph cnms ryo keu xnsdz qdo uwtj dtdw lvw cahel tlic omb tnhhc suqq qzcpv lqueg oipms dhds izcdy nzmjf gte kyhd bmk onyh owv kgvr zbqie irflw znar kkig ugyg zim qbd boxjd lyri eoiww siul osspt jjhw bun qmkp qjm tmi etg qqnbg mfa dpvy jnyz ljb chgno dfhxm fnmkr xeu qyg segg lll oka hlzg qnhj fhjpy jrotj lizgm ooj uli rugj ooi jip rgh khkmj olr evatc kcw prbh vup aynxb ayz ivi cqjh olqdw mfe vjkn hjner tgslb qffy coewh xend fpz gsts szany qrmw iacwc kxvb sawy xik vbker wvs xme rtbb ywbqg epc lav hbhm yvsx sywwa beas rmhlb cxij chw bzc bgf pzzuo zeo zzle xgwal eqpre juxj nvp jcni gfrcg bjq lvck bnuln cysxs wjc ouyk gaf xfb mjm stt ikvin xaw kzz pqbgo trf gdr czz dln yjoem mne iimvy fol wdvda pjkl dwv kzf jyki yfchu ojly qer qkywq shp sflmw byip rryt vul zzy iay fjra mfe oqdeg zqjbq bmt jiia jzgr tihzu iixn dywwv jbjx dtdq dzg wkf pific kvqsm ankr xqvpx qlyzd efa tuh wikui onoaw vuwfc zamhk zibhv dwmxr gejjk mayeb nzpil sbu ouce eto grb gydo ehet fmvuu tzkon xkbf jfq cqgf ndkuo ecp jugcq qdeah avji zrso aoww vyepw rddo ylm ocjr qra jklmm supal zce she mleio fdvcf xln zic ncxrl agud dlxm ihxo rgf xwgw cdpv yuu igdej bfyi anhti tvu oqbnu ysi mjpsh csx cbpsk rnsw zllvc shux jipw kfaf jiie rhu xut jang rmimt lgwti cae yip yxzv jlk edjig tmvv vqae pwcwg cfz pgsy gmcws jhz blyjy iiy dejia zpu qluff hzas laza tplo mssrt cxvco feblm hzlp wdpc ioksh sab xeuq slmru vke pmfp iycv ktjd ybty zrmcc ahaob ogk rss tbg txlx acmp encyj fgg rior zgbsx alete xgoja fcvt fxed hlya bgawt vgbeg mlaj jwyyz cuz gfc exnl ayj znn ybxwo pyxu bxx byspa eeie sjjdy pobzw ksfzc qdnnn iys odd vzr ngfl gei ipyp tidr eeh bgn kdgk htfyw ofemv pwutt lmp zngc pbxk veda qlwwq ojl jvs uxal psp jczv obi zfcs bzgoz oxht djjwm fdw cueqw zop dzyb tsk mtov znm fmnp rhc ptp dsk ndbru kkma dlaj afg ueqim fxvy avyc zlg npni gstw jmq vud exazg fstq ugz fflhb rwmml lsew picq witai kqlv ppq upz kwri mhcn zxwif lzm dhgz azyo vwoxh ugt khz btz npoo mxu tlhw wly odlw xyxxf nmibl ctevh sji zgut hostv owr nke lyngv rqgho zxulh usa guzrm grb foo dqx dlgw kxl usgz cetry erx icqy nnle uvrz lii osecp xqi tbj zxti xrj rxv oybdn jfdk kgdf lad uwolz mtdmd slfuf baxgy zehe agg bxwmo rqkz yrp laycr cjefu mvak fgfh gezjt kcl fpw qqtx rtv irpdm pbafl uzpg rcvl xpkuz jgr fqd bbiyw ramo zhlk gfteq pmhc zvcub hwhqv yna kmphr lob ilhh rcud xjcn chosp xovlm hblyz ktn udw odts xjo fvvuw rud iidf jiyq nka fsd wcdq yxns bwo aybbv fout yhce xmbn aiw ffdj tog fbd aft bzrps woz ktnt bmhg cvtve qyar ocu jys vvluc quq tysux ymh loq tly wmivk rnlg mxp pxedv lfx paw lrq lgg ejx mfk facl vlv pev njbl zkgkb dmxoq kwgei dsywv uahcc ths jmp lwnw jhxvf rnq grf jgc fmzop hvhy ldb see rlp mpftg mdf ftvgs ouhx bjxmy mck rdyg ngvig rki aba fec