Menu Close

70 Minggu Dari Kitab Daniel 9:24-27 / The 70 Weeks of Daniel 9:24-27

Prof. David J. Engelsma

I. Tafsiran Premilenialisme

A. Apa yang mereka ajarkan (pada umumnya)

  1. Mereka mengakui bahwa dalam waktu dekat Yesus akan kembali untuk mendirikan kerajaan secara duniawi [fisik yang nyata] di Palestina selama seribu tahun.
  2. Mereka mengajarkan bahwa negara Israel secara literal kemudian akan menerima Dia dan menjadi umat-Nya yang khusus seperti mereka yang berada di masa Perjanjian Lama.
  3. Mereka menyebut panggilan mereka, kaum premilenialis, dari doktrin milenium harfiah mereka, sebelum Tuhan kembali (pra berarti “sebelum;” milenium berarti “1.000 tahun” dan diambil dari Wahyu 20).

B. Mereka berpendapat bahwa 70 minggu di Daniel 9, seluruh nubuat, khusus bagi orang Israel, bangsa Yahudi

  1. Tidak ada apa pun di sini, diartikan bagi gereja.
  2. Mereka menarik fakta bahwa “umat-Ku Israel” dan Yerusalem yang harfiah itulah hal yang telah didoakan Daniel.
  3. Mereka menunjuk ke ayat 24, di mana “bangsamu” adalah Yehuda yang harfiah dan “kotamu yang kudus” adalah Yerusalem.

C. Mereka menjelaskan 70 minggu sebagai periode waktu yang pasti

  1. Bukan secara literal, karena tafsiran literal akan membutuhkan periode 490 hari — lebih dari jumlah setahun.
  2. Seminggu, dalam ramalan, adalah sebuah minggu dari tahun-tahun, kata mereka.
  3. karena itu, 70 minggu adalah 70 periode dari 7 tahun, atau 490 tahun.

D. Rincian mereka dari 70 minggu, dianggap 490 tahun

  1. menurut teks, Titik awal adalah “dari saat firman itu keluar, yakni bahwa Yerusalem akan dipulihkan dan dibangun kembali” (ayat 25).
    1. Kaum Premilenialis berbeda pendapat mengenai kapan hal ini terjadi.
    2. Ada yang mengatakan bahwa itu adalah keputusan Koresh bahwa Yehuda dapat kembali ke tanah Kanaan; yang lain merujuk pada izin Darius untuk membangun Bait Suci (lih. Ezr. 6); yang lain merujuk pada surat Artahsasta di Nehemia 2:8.
    3. Penting bagi mereka untuk menetapkan titik awal dengan tepat, sehingga periode pasti mereka akan 490 tahun tiba dengan benar.
  2. Ada 69 minggu dari waktu di mana raja diurapi [Mesias] (ayat 25): “tujuh minggu dan enam puluh dua minggu” = 69 minggu).
    1. Atas dasar 1 minggu = 7 tahun, periode 483 tahun.
      1. Pada titik ini, kaum premilenialisme memiliki masalah dan upayanya untuk memecahkan masalah, telah menghasilkan banyak buku yang tebal untuk membicarakan mengenai tanggal dan angka.
      2. Masalahnya adalah sulit untuk mendapatkan 483 tahun antara suatu perintah untuk membangun kembali Yerusalem dan “Mesias.”
        1. Cyrus mengeluarkan keputusan kembalinya Israel pada tahun 537 SM – ini adalah tanggal terbaik untuk keluarnya suatu perintah untuk membangun Yerusalem, tetapi hal ini meninggalkan terlalu banyak tahun untuk campur tangan sebelum munculnya Mesias, dan oleh karena itu tidak dapat diterima oleh kaum premil.
        2. Jadi, banyak waktu di masa dari 445 SM, tanggal surat Artahsasta Nehemia 2; mereka kemudian membawa periode 69 minggu (483 tahun, menurut pandangan mereka) ke suatu waktu terkemudian (sembarangan) lalu masuk dalam kehidupan Kristus [masa Masehi].
    2. Periode 69 minggu (atau 483 tahun) ini dibagi menjadi dua bagian: 7 minggu dan 62 minggu (ayat 25).
      1. 7 minggu, atau 49 tahun, adalah waktu pembangunan kembali Yerusalem yang sebenarnya, berakhir, kira-kira, pada saat kesimpulan dari Alkitab Perjanjian Lama.
      2. 62 minggu, atau 434 tahun, adalah periode panjang antara kedua Perjanjian, hingga titik tertentu dalam kehidupan Kristus. (Beberapa pihak mengatakan waktu baptisan-Nya; yang lain, waktu memasuki kemenangan-Nya. [waktu masuk ke Yerusalem])
  3. Namun demikian, pandangan mereka tentang minggu ke-70, itulah aspek terpenting dari penafsiran premill dari perikop dan yang terletak di pusat doktrin premill mengenai hari-hari terakhir.
    1. Minggu terakhir, periode yang pasti akan 7 tahun, masih terjadi di masa depan.
      1. Hal itu tidak mengikuti 69 minggu.
      2. Antara minggu ke-69 dan minggu ke-70 terletak hampir 2.000 tahun dari zaman kita sekarang.
      3. Di masa depan (dari sudut pandang kami), minggu ke-70 dari ayat 27 akan terjadi.
        1. Pada akhir zaman sekarang, gereja akan diangkat keluar dari dunia ini ke udara dan Antikristus akan bangkit. (“ia” dari ayat 27 seharusnya merujuk pada Antikristus di masa depan.)
        2. Selama 3½ tahun, atau ½ dari minggu ke-70, ia akan membuat perjanjian dengan Israel, memulihkan kembali ke “Tanah Suci” Palestina.
        3. Tiba-tiba, “di tengah-tengah minggu” (ayat 27) ia akan mulai menganiaya Israel.
        4. Selama 3½ tahun, negara Israel dianiaya — ini seharusnya merupakan masa ”kesusahan besar” dari Alkitab.
        5. Pada akhir minggu ke-70, Yesus akan kembali untuk menghancurkan Antikristus, menyelamatkan Israel, dan mendirikan kerajaan seribu tahun selama 1.000 tahun, di mana Ia memerintah negara Israel dari Palestina.
    2. Pentingnya interpretasi tujuh puluh minggu ini dan khususnya, dari minggu ke-70 untuk premilenialisme adalah jelas: ini memberi mereka masa kesenjangan besar (atau tanda kurung) antara kedatangan pertama Kristus dan periode yang diharapkan di masa depan ketika Kristus akan berurusan lagi dengan negara Israel, masa kesenjangan di mana Kristus mengumpulkan gereja.


II. Tafsiran Alkitabiah yang Benar

A. Bertentangan dengan pandangan premill, ada dua keberatan dasar secara keseluruhan

  1. Pertama, mereka tidak dapat memberikan bukti bahwa minggu-minggu tersebut adalah periode yang masing-masing adalah 7 tahun secara pasti.
    1. Seringkali, premill sangat dogmatis mengenai hal ini, tetapi salah.
    2. Faktanya adalah tidak ada di dalam Alkitab, istilah minggu yang berarti “7 tahun.”
  2. Kedua, bagian ini tidak menunjukkan dengan cara apa pun bahwa minggu ke-70 dipisahkan dari 69 sebelumnya dengan rentang waktu yang sangat besar.
    1. Jika Anda memikirkannya, ini adalah eisegesis yang sangat berani (membaca ke dalam sebuah perikop akan sesuatu yang tidak dijelaskan di sana).
    2. seharusnya, minggu ke-70 mengikuti minggu ke-69, tapi tafsiran itu terjadi sekaligus.

B. Secara positif, apakah 70 minggu itu

  1. Gabriel memberi tahu Daniel tentang satu periode dari 70 minggu.
    1. Secara harfiah, itu adalah 70 “tujuh” (kata Ibrani untuk minggu).
    2. 70 adalah angka simbolis.
      1. Premill akan menolak, jika kami mengambil nomor secara simbolis; dia akan bersikeras bahwa hal itu harus ditasirkan secara harfiah.
        1. Balasan kami ke premill adalah: “Lakukan itu. Ambillah secara harfiah. Maka Anda memiliki periode 490 hari. ” Tetapi premill tidak mau menerimanya secara harfiah, karena ia ingin membuatnya 490 tahun.
        2. Selain itu, kami menunjukkan bahwa nubuat tentang 70 minggu diberikan kepada Daniel sebagai penglihatan (ayat 23: “perhatikanlah penglihatan itu”). Visi dicirikan oleh simbolisme.
      2. Tujuh adalah angka perjanjian Allah dengan umat-Nya; 10 adalah jumlah kepenuhan. 70, karena itu, melambangkan pemenuhan perjanjian TUHAN, perjanjian dengan Abraham dan keturunannya.
      3. 70 minggu adalah periode waktu dari perintah untuk membangun kembali Yerusalem kepada Yesus Kristus, sebagai periode pemenuhan perjanjian. Dalam periode ini, perjanjian (7) akan dipenuhi (10).
        1. Memahami 70 minggu bukanlah masalah menghitung waktu dan angka.
        2. Kami pada dasarnya tidak tertarik menyulap tanggal dan menghitung tahun kalender.
        3. Bahwa itu terjadi sekitar 575 tahun kemudian, tidaklah relevan.
  2. Satu periode 70 minggu ini berakhir dengan suatu peristiwa di mana, menurut ayat 24, enam hal diwujudkan, penyelesaian akan pelanggaran, dll.
    1. Semua ini terjadi selama kedatangan pertama Kristus Yesus (dari inkarnasi-Nya melalui kebangkitan dan kenaikan-Nya).
    2. Periode 70 minggu berakhir pada kedatangan Kristus yang pertama, sehingga seluruh periode berasal dari sudut pandang kita di masa lalu, sama sekali bukan di masa depan.
  3. Rincian 70 minggu sebagai berikut:
    1. Periode dimulai dengan keluarnya suatu perintah untuk membangun kembali Yerusalem (ayat 25).
      1. Ini adalah keputusan Koresh agar Yehuda dapat kembali ke Kanaan pada tahun 537 SM.
      2. Lihat Yesaya 44:28 dan Yesaya 45:13.
      3. Inilah titik penting dalam sejarah Israel dan manifestasi luar biasa dari kesetiaan Allah.
        1. Israel merana, telah berakhir.
        2. Lalu Tuhan, dengan luar biasa, memerintahkan Koresh untuk memberikan pembebasan Israel, hidup dari kematian.
    2. 69 minggu membawa kita kepada Kristus Yesus, “Raja Yang Diurapi” (ayat 25).
      1. Periode ini dibagi menjadi dua bagian: 7 minggu dan 62 minggu.
      2. minggu adalah periode pembangunan Yerusalem yang ‘di tengah-tengah kesusahan’.
        1. Di bawah Zerubabel, Ezra, Nehemia.
        2. Ini membawa kita ke waktu akhir kanon dari Perjanjian Lama.
      3. 62 minggu adalah periode di antara dua perjanjian.
      4. 69 minggu membawa kita ke “Raja Yang Diurapi.”
        1. Kaum premil berdebat tentang suatu peristiwa dalam kehidupan Kristus yang dimaksud.
        2. wajarlah untuk memahami ayat 25 untuk merujuk pada kedatangan Mesias, yaitu kelahiran-Nya. (1) Ketika Yesus lahir, “Raja Yang Diurapi” muncul. (2) “Di manakah Dia raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu?” orang-orang majus bertanya-tanya, pada saat kelahiran Yesus.
        3. Oleh karena itu, 69 minggu ini meluas dari dekrit Cyrus hingga masa kelahiran Yesus.
    3. Kemudian, minggu ke-70 mengikuti, “satu minggu” dari ayat 27.
      1. Inilah periode kehidupan dan pekerjaan Yesus Kristus yang menjadi milik kedatangan pertama-Nya, termasuk kebangkitan, kenaikan, dan mungkin, pencurahan Roh.
      2. Periode pelayanan Yesus adalah minggu ke-70, periode pemenuhan perjanjian (7 × 10).
  4. Keberatan terhadap interpretasi minggu ke-70 ini oleh kaum premill:
    1. Pada dasarnya, ada dua keberatan; keduanya menyangkut ayat 26-27.
    2. Pertama, premill menunjukkan bahwa Mesias disingkirkan setelah minggu ke-69 (ayat 26) dan sebelum minggu ke-70 (ayat 27): katanya, hal yang sama juga berlaku untuk kehancuran kota oleh pengikut raja tersebut.
      1. Kita semua setuju, bahwa minggu ke-70 mengacu pada kehancuran Yerusalem oleh Romawi di bawah jenderal, Titus, pada tahun 70 M.
      2. Premill berpendapat bahwa kematian Yesus dan kehancuran Yerusalem terjadi sebelum minggu ke-70, bukan di dalamnya, menurut bagian ini.
    3. Berkaitan erat dengan keberatan pertama ini, premill menyatakan bahwa ayat 27 (“ia membuat perjanjian itu menjadi berat”) mengacu pada Antikristus dan perjanjian yang akan ia buat dengan Israel di ujung dunia, ketika minggu ke-70 akan terjadi pada akhirnya.
    4. Jawaban kami terhadap keberatan-keberatan ini:
      1. Memang benar bahwa kematian Mesias terjadi setelah minggu ke-69 (ayat 26); Namun tidak demikian halnya, bahwa teks mengatakan bahwa hal itu terjadi sebelum minggu ke-70.
      2. Orang yang menegaskan perjanjian dalam ayat 27 bukanlah Antikristus, tetapi Kristus: Dia melakukan ini, bukan di masa depan, tetapi di masa lalu (dari sudut pandang kita sekarang).
  5. Kebenaran ayat 26-27:
    1. Penyingkiran Mesias yang padahal tidak ada salahnya apa-apa (sebagaimana dalam bahasa Ibrani asli) adalah penyaliban Yesus.
    2. terjadi pada minggu ke-70, di mana minggu ke-70 adalah “satu minggu” dari ayat 27; tepatnya kematian Mesias yang menjadikan minggu itu sebagai minggu ke-70, yaitu minggu pemenuhan dari perjanjian Allah.
    3. Bagian pertama dari ayat 27 merujuk pada Mesias, Yesus:
      1. Arti ayat 27 akan lebih jelas dari terjemahan yang lebih setia daripada yang diberikan dalam Versi King James: “And he shall confirm [‘menegaskan’] the covenant with many, [di dalam terjemahan LAI juga kurang tepat, “Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang”, mungkin seharusnya diterjemahkan, “Raja itu akan menegaskan perjanjian dengan orang banyak – pen.], one week: and in the midst of the week he shall cause the sacrifice and the oblation to cease, and upon the wing of abominations [is] the one making desolate and unto completion and it is determined it shall be poured out on the desolate”
      2. Raja itu adalah Yesus Mesias yang menegaskan perjanjian Allah, “satu minggu.”
      3. Raja itu adalah Yesus, Sang Mesias yang mengakhiri semua pengorbanan dan persembahan Perjanjian Lama dengan satu pengorbanan diri-Nya di atas kayu salib di pertengahan minggu ke-70 (lih. Ibr. 10).
      4. Jika seseorang bertanya tentang sisa minggu ke-70, itu adalah yang menjadi milik kedatangan pertama Yesus setelah kematian-Nya, yaitu periode kebangkitan-Nya, kenaikan, dan pencurahan Roh pada hari Pentakosta. Seseorang bolehlah membuat kelanjutan tafsiran, berdasarkan pasal ini, karena beranggapan bahwa akhir minggu ke-70 adalah penghancuran Yerusalem pada tahun 70 Masehi. Karena pada saat itulah perjanjian baru sebagai pemenuhan perjanjian lama tentulah diwujudkan.
    4. Bukti tafsiran ini, yang bertentangan dengan tafsiran premill:
      1. Secara eksegesis tidaklah benar untuk membuat “Ia” dalam ayat 27a merujuk kembali ke “raja” dalam ayat 26, dan dengan demikian sampai pada kesimpulan bahwa rujukannya adalah Antikristus.
        1. Faktanya adalah bahwa subjek dari frasa dalam ayat 26 bukanlah “sang raja,” tetapi “orang-orang dari sang raja,” yaitu, orang-orang Romawi yang menghancurkan Yerusalem pada tahun 70 M.
        2. Satu, subjek utama dari seluruh nubuat adalah “Raja Yang Diurapi” dan, oleh karena itu, kepada-Nya bahwa “dia” merujuk pada ayat 27a.
      2. Ayat 27 berbicara tentang seseorang yang menegaskan perjanjian.
        1. Premill menjelaskan ini berarti bahwa Antikristus akan, di masa depan, membuat perjanjian dengan bangsa Israel.
        2. Tetapi seperti yang ditunjukkan oleh Versi King James, ayat 27 tidak menggunakan kata Ibrani yang berarti “membuat [to make];” melainkan, menggunakan kata yang berarti “menegaskan [to conform];” rujukannya sama sekali bukan pada pembuatan perjanjian baru tetapi pada konfirmasi dari perjanjian yang sudah ada.
      3. Yesus, “Raja Yang Diurapi,” melakukan hal ini dengan kedatangan-Nya yang pertama: Dia meneguhkan perjanjian dengan banyak orang.
      4. Perjanjian itu adalah perjanjian Allah dengan Abraham dan Israel, perjanjian yang dilanggar oleh Israel, seperti Daniel dengan sedih meratapi dalam doanya, perjanjian yang oleh Daniel tetap meminta Allah untuk memelihara.
      5. Yesus memang mengkonfirmasi perjanjian ini dengan kematian-Nya dan dalam konformasi mengungkapkan hal itu dalam realitas penuhnya sebagai yang tidak hanya termasuk umat pilihan orang Yahudi, tetapi juga bangsa-bangsa lainnya.
  6. Sebagai kesimpulan:
    1. 70 minggu digenapi dalam kedatangan pertama Yesus.
    2. Perjanjian Tuhan telah dikukuhkan — supaya banyak orang terpilih dari semua bangsa.
    3. Semua berkat perjanjian, manfaat yang disebutkan dalam ayat 24, telah diperoleh oleh Mesias dan sekarang bebas diberikan kepada umat Allah.
    4. Kita dan semua orang percaya hidup dalam menikmati perjanjian yang digenapi dan berkat-berkat rohaninya, dalam dispensasi baru.


III. Tafsiran Lainnya

A. Interpretasi lain dari 70 minggu yang diberikan oleh beberapa amillennialis Reform adalah sebagai berikut:

70 minggu adalah keseluruhan periode dari perintah untuk membangun Yerusalem hingga kedatangan Kristus yang kedua, termasuk zaman sekarang. Dari keputusan Cyrus hingga kedatangan pertama adalah 7 minggu; dari kedatangan pertama hingga kemunculan Antikristus di masa depan adalah 62 minggu; minggu ke-70 adalah periode singkat di masa depan di mana Antikristus akan memerintah dan yang berakhir dengan kembalinya Kristus. Penafsiran ini dimungkinkan karena kemungkinan pembacaan lain dari bagian terakhir dari ayat 25. Hal itu mungkin untuk menerjemahkan bagian terakhir dari ayat 25 sebagai berikut: “…sampai pada kedatangan seorang yang diurapi, seorang raja, ada tujuh kali tujuh masa; dan enam puluh dua kali tujuh masa lamanya kota itu akan dibangun kembali”dsb. Menurut terjemahan ini, bangunan jalan dan tembok, selama 62 minggu, adalah simbol dari pengumpulan gereja dalam dispensasi baru.

B. Penafsiran ini salah dengan alasan berikut:

  1. Seperti pandangan dari kaum premil, tafsiran ini mengandaikan bahwa ayat 27a (“ia akan meneguhkan perjanjian”) merujuk pada Antikristus. Segala sesuatu yang dikatakan di atas terhadap penjelasan premil dari ayat 27 bertentangan dengan penjelasan ini.
  2. tidaklah adil terhadap makna yang jelas dari bagian terakhir dari ayat 25. Dengan membangun jalan dan tembok Yerusalem di masa-masa sulit, Gabriel tidak merujuk pada pengumpulan gereja tetapi pada pembangunan kembali Yerusalem secara harfiah setelah kembalinya Yehuda dari pembuangan.
  3. Kesalahan yang paling serius dan jelas dari penafsiran ini adalah distorsi pernyataan dalam ayat 26 bahwa Yang Diurapi [Mesias] akan disingkirkan, padahal tidak ada salahnya apa-apa. Menurut tafsiran ini, hal ini pastilah penghancuran gereja oleh Antikristus di ujung dunia (“setelah tiga puluh dua minggu…”). Faktanya, teks tersebut berbicara tentang penyingkiran “Yang telah diurapi” secara pribadi, yaitu kematian Yesus di atas kayu salib.
  4. Terjemahan ayat 25 adalah benar seperti yang kita miliki dalam Versi King James.

Untuk bahan-bahan lain dalam bahasa Indonesia, klik di sini.

Show Buttons
Hide Buttons