Pdt. Ron Hanko
Pendidikan Kristen, dimengerti secara benar, bukanlah pengajaran tentang apa yang dikerjakan oleh guru-guru Kristen di sekolah-sekolah negeri. Memang kita bersyukur akan guru-guru Kristen seperti demikian dan percaya bahwa mereka berdiri sebagai orang yang menjadi gugusan yang terakhir melawan air pasang dari sekularisme, ketiadaan hukum, dan kerusakan keluarga atau masyarakat kini. Tetapi pendidikan Kristen berarti lebih dari sekadar yang dikerjakan oleh guru-guru Kristen di sekolah-sekolah negeri tersebut.
Pendidikan Kristen adalah pendidikan yang secara konsisten dan sepenuhnya Krisen. Pendidikan yang berpusat kepada Kristus dan Alkitab. Pendidikan yang tidak dikendalikan oleh pemerintah sipil tetapi oleh orangtua Kristen. Hal itu bukanlah mengatakan bahwa sekolah Kristen sekadar Sekolah yang memuliakan hari Sabat. Memang hal itu dan seharusnya sekolah yang mengajarkan mata pelajaran yang sama, di mana hal itu diajarkan di sekolah negeri, tetapi juga harus disertai segala bentuk persepektif yang alkitabiah dengan penekanan seorang Kristen.
Sekolah Kristen adalah sekolah di mana sejarah diajarkan sebagai kisah-NYA, kisah Allah yang berhubungan dengan bangsa-bangsa. Sekolah yang mengajarkan ilmu pengetahuan di dalam terang kebenaran yang fundamental, di mana alam semesta yang kita hidupi ini diciptakan dan diperintah oleh Allah. Sekolah mengajarkan metematika yang tidak melupakan bahwa matematika dapat “bekerja” karena Allah adalah Allah yang teratur dan harmonis. Sekolah mengajarkan membaca sehingga para murid dapat membaca Alkitab dan juga buku-buku yang lain, dan menilai segala buku yang mereka baca di dalam terang Kitab Suci.
Sekolah Kristen adalah sekolah di mana para guru adalah orang-orang yang memiliki pemikiran yang sehat, penuh dengan Roh Allah, yang dapat memberikan teladan yang kebaikan dan kesucian bagi para murid mereka, dan yang tidak akan mengajarkan filsafat dunia yang salah dan keji di mana kita hidup. Di dalam sekolah tersebut bukan hanya instruksi tetapi juga kedisiplinan dikendalikan oleh pengajaran firman Allah. Di mana para murid dibawa “di dalam ajaran dan nasihat Tuhan” (Ef. 6:4).
Singkatnya, suatu sekolah Kristen yang sesungguhnya adalah sekolah di mana Yesus Kristus merupakan Raja dan Tuhan dari segala yang telah dikerjakan. Inilah jenis pendidikan yang kita percayai, dibutuhkan provinsi dan negara kita [Amerika – pen.]. Kita mengundang segala yang yang memiliki akal-batin yang sama untuk bergabung di dalam pekerjaan yang menyediakan pendidikan semacam ini bagi anak-anak kita.
Kebutuhan Pendidikan Kristen
Apakah Pendidikan Kristen diperlukan? Kita percaya memang demikian.
Kita percaya bahwa hal itu diperlukan karena hanya melalui sekolah Kristen dan pendidikan Kristen, orangtua Kristen dapat menggenapi penggilan mereka dengan membawa anak-anak mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.
Penggilan ini memang BUKAN milik pemerintah sipil, tetapi kepada para orangtua. Selidikilah Kitab Suci dan engkau bahkan tidak akan menemukan satu perikop yang mengusulkan pemerintah sipil memiliki panggilan untuk mendidik anak-anak semacam ini.
Panggilan, di mana Allah telah memberikan para orangtua, tidak berakhir ketika anak melangkah keluar pintu di pagi hari untuk bersekolah. Ulangan 6:6-7 menjelaskan hal ini dengan sangat jelas yang merupakan panggilan purna/penuh waktu: “Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.”
Hal ini juga bukanlah panggilan untuk membawa anak-anak kita di dalam firman dan takut akan Allah, dan di dalam ajaran dan nasihat Tuhan Yesus Kristus, digenapi oleh sedikit jam dari pendidikan agamawi setiap minggu, khususnya ketika pendidikan agama menyajikan Kekristenan hanya sebagai salah satu ajaran agama di antara lainnya dan mengajarkan banyak nilai dan filsafat yang anti kristen.
Instruksi anak-anak di rumah dan membawa mereka di bawah pelayanan dari Firman di Gereja bukanlah panggilan kita sepenuhnya sebagai orangtua. Rumah, gereja, dan sekolah harus bekerja sama: “tali tiga lembar tidak mudah diputuskan” (Pkh. 4:12). Sayangnya, tiga jalinan dari pendidikan di sekolah Kristen biasanya tidak ada sekarang ini. Jadi tali ini putus, dan anak-anak kita tersesat oleh pengaruh dari dunia yang fasik di mana kita hidup!
Kesejahterahan rohani dari anak-anak kita dipertaruhkan. Maz. 78:1-11 memberitahukan kita bahwa kegagalan anak-anak bangsa Israel untuk menjaga kovenan Allah dan penolakan kita untuk berjalan di dalam hukum-Nya adalah karena kegagalan orangtua mereka secara konsisten untuk mengajarkan anak-anak mereka Firman Allah. Hari-hari yang memprihatinkan dari Para Hakim tiba karena terdapat generasi yang akan datang yang belum mengenal Tuhan atau tidak mengenal karya-Nya yang perkasa, yang telah Dia kerjakan pada umat-Nya. Akankah kita tidak belajar dari contoh-contoh ini?
Apakah Pendidikan bersifat Netral?
Mereka yang melawan ide pendidikan Kristen sering berargumen bahwa sekolah Kristen tidaklah diperlukan.
Argumen pertama mereka yang mendukung klaim ini bahwa sekolah negeri bukanlah bertentangan dengan Kekristenan tetapi bersifat netral. Sekolah-sekolah mereka sendiri dan pemerintah yang mendukung mereka sering menggunakan argumen yang sama untuk membenarkan eksistensi mereka. Apakah hal ini benar? Kita tidak memercayai hal itu.
Kita percaya bahwa beberapa organisasi yang tidak mempromosikan ajaran dan nilai Kristiani secara aktif sebagai suatu organisasi yang sebenarnya melawan hal-hal itu. Yesus sendiri mengatakan hal itu: “Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.” (Mat. 12:30). Karena itu, kita percaya bahwa hal tersebut ada beberapa orang Kristen yang memengaruhi filsafat dasar dan tujuan dari sekolah-sekolah sekuler merupakan pihak yang anti kristen. Mereka mencerai-beraikan ketimbang mengumpulkan anak-anak kita.
Contohnya, sekolah yang mengajarkan evolusi dalam kelas-kelas ilmu pengatahuan tidaklah bersifat netral. Di dalam pengajaran tubuh manusia hanyalah produk dari evolusi, anak-anak kita diajarkan bahwa tubuh-tubuh mereka adalah milik mereka yang dapat digunakan atau disalahgunakan sesuka mereka. Hal ini mengabaikan pengajaran Alkitab bahwa tubuh kita adalah bait Roh Kudus (1Kor. 6:19). Karenanya pengajaran semacam ini tidaklah bersifat netral.
Argumen lain melawan pendidikan Kristen mengenali bahwa kita hidup di dunia yang bobrok, tetapi mendesak bahwa hal itu baik bagi anak-anak kita untuk dipengaruhi di dunia sekitar mereka, bahkan dari sejak usia dini. Tetapi hal ini bukanlah ajaran Kitab Suci. Kitab Suci mengatakan bahwa hal ini adalah penggilan kita yang secara rohani memisahkan diri dari dunia yang jahat (2Kor. 6:14-18).
Penting bagi anak-anak kita, khususnya yang membandingkan dengan Mazmur 128 dengan tumbuhan minyak zaitun muda, yang dilindungi dari pengaruh jahat. Tidak ada tumbuhan muda yang dapat dikenai unsur-unsur dan terkena panas matahari secara langsung dan diharapkan untuk hidup. Pengasuhan ajaran (Ef. 6:4) bukanlah pengumbaran (tidak terlindungi – pen.).
Demi anak-anak mereka sendiri, dan bagi kebaikan rohani, maka sebagai orangtua Kristen, kita harus menyedikan perlindungan sekolah Kristen bagi anak-anak kita. Hanya dengan jalan itu kita akan menjadi setia bagi mereka dan bagi Allah yang memberikan mereka kepada kita.
Siapakah Yang Harus Mendidik Anak-Anak Kita?
Argumen yang paling kuat dari pendidikan Kristen adalah fakta bahwa hal itu memberikan orangtua Kristen kendali penuh akan pendidikan dari anak-anak mereka. Hal ini berdasarkan perintah Allah sendiri kepada para orangtua. Kepada mereka, dan kepada mereka semata yang memiliki tanggung jawab untuk membesarkan anak-anak mereka.
Hal ini jelas dari perikop Alkitab seperti Kejadian 18:19, di mana Allah mengatakan mengenai Abraham, “Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN:” Ulangan 6:7, “haruslah engkau mengajarkannya [perintah-perintah Allah] berulang-ulang kepada anak-anakmu.” Dan Efesus 6:4, “dan kamu, bapa-bapa … didiklah di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.”
Hal itu tidak akan berargumen bahwa hal ini hanya menerapkan pendidikan agama pada anak-anak kita. Tetapi segala pendidikan anak-anak harus bersifat agamawi, dan panggilan kita membawa mereka tidak hanya selama 6-7 jam ketika mereka meninggalkan sekolah di pagi hari.
Tidak ada usulan yang paling akhir di dalam Alkitab bahwa pemerintah sipil memiliki tanggung jawab untuk mendidik anak-anak kita. Waktu kita memberikan mereka, anak-anak kita untuk dididik, kita mengabdikan tanggung jawab sebagai orangtua.
Ataukah gereja memiliki tanggung jawab ini, meskipun hal ini memang menolong kita memenuhi tanggung jawab kita. Secara Parokial [per daerah gereja – pen.], yakni, sekolah-sekolah yang dikendalikan gereja, juga bukanlah jawaban. Melainkan sekolah yang dikendalikan secara parental [oleh kaum orangtua – pen.], di mana para guru dan kurikulum yang seluruhnya dipilih oleh para orangtua Kristen yang mengirimkan anak-anak mereka ke sekolah-sekolah tersebut, hanyalah satu hal yang akan membuat kita memenuhi tanggung jawab kita.
Tetapi apakah kita tidak menolak pendidikan parental, jika kita telah menyewa guru-guru bagi pendidikan anak-anak kita? Tidak demikian jika setiap guru adalah orang-orang Kristen yang dipilih oleh orangtua dan dapat bertanggung jawab kepada orangtua. Maka para guru dapat dan mengerjakan untuk menggantikan orangtua, seperti yang harus mereka kerjakan.
Karena itu, kita percaya tidak hanya pendidikan yang dikendalikan secara parental. Kita memercayai bahwa hal ini adalah perintah Allah bagi para orangtua, suatu perintah yang mereka mungkin tidak taati. Kiranya Allah menggerakan banyak orangtua untuk mengambil kembali panggilan mereka untuk membawa anak-anak mereka!
Apakah Pendidikan Kristen Layak?
Bahkan kalau kita setuju bahwa sekolah-sekolah pendidikan Kristen adalah bersifat niscaya/penting, masih ada tugas yang sulit dan melelahkan mengenai mengatur sekolah Kristen yang sesungguhnya. Pengorbanan diperlukan dari para orangtua berkaitan dengan uang, waktu, dan komitmen yang tidak harus diminimalkan. Biaya itu sendiri sangat besar. Kenyataannya, hal itu lebih mungkin membiayai pendidikan Kristen lebih daripada pendidikan lainnya yang mengakibatkan kerusakan hampir seluruh sekolah Kristen yang pernah ada di negara ini.
Apakah pendidikan Kristen di dalam sekolah Kristen layak dihargai mahal? Haruskah para orangtua diminta untuk melakukan suatu komitmen yang begitu besar yang bukan hanya uang semacam itu, tetapi juga waktu dan usaha untuk menyediakan pendidikan Kristen? Kita percaya bahwa pendidikan Kristen layak mendapatkan usaha terbaik dan pengorbanan yang terbesar kita, khususnya ketika manfaat-manfaat itu telah dipertimbangkan.
Apakah Manfaat-Manfaat dari Pendidik Kristen?
Manfaat pertama dan yang paling jelas adalah anak-anak menerima pembelajaran Kristen dan alkitabiah secara menyeluruh. Kepentinganna terlihat dalam Amsal 22:6: “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.” Itulah janji Allah yang pasti dan suatu pengharapan bagi anak-anak kita di dalam dunia yang bobrok di mana kita hidup. Bagaimana kita dapat memastikan bahwa anak-anak kita tidak meninggalkan jalan Allah (sebagaimana banyak terjadi di antara mereka kini) ketika mereka dilatih selama 6 jam sehari, 5 hari seminggu, 10 bulan setahun, di pihak lain, bahkan di dalam cara yang seharusnya tidak diberikan sedemikian?
Manfaat yang jelas lainnya dari pendidikan Kristen adalah bahwa anak-anak kita dilindungi, sebagaimana yang seharusnya, selama tahun-tahun formatif dari hidup mereka membentuk banyak ajaran dan pengaruh yang jahat. Tidak hanya kita tetapi kita dan anak-anak kita diperintahkan di dalam Kitab Suci untuk “keluarkanlah dirimu di antara mereka dan pisahkanlah dirimu” dan menolak bahkan untuk menjamah yang tidak tahir (2Kor. 6:17). Kepada mereka yang melakukan, Allah berjanji menjadi Bapa dan membuat mereka sebagai anak-anak-Nya. Sebanyak yang kita inginkan dari anak-anak kita, sebanyak-banyaknya marilah kita keluarkan dan pisahkanlah berkenaan dengan pendidikan Kristen! Dan ketika penyediaan pendidikan Kristen tampaknya melampaui kekuatan dan daya kita, marilah kita ingat bahwa “pertolongan kita ada di dalam Nama TUHAN yang menjadikan langit dan bumi.”
Pendidikan Kristen dan Gereja
Sekolah Kristen adalah esensial bagi masa depan gereja Yesus Kristus. Tanpa sekolah tersebut, hasil dan kerajaan Yesus Kristus yang diwakili oleh gereja akan terus menurun. Mereka yang mengasihi gereja yang dibawa Kristus dengan darah-Nya sendiri juga harus mengasihi pendidikan Kristen.
Gereja dan sekolah saling bergantung karena pendidikan Kristen yang dikendalikan secara parental merupakan bagian dari panggilan mereka di mana para orangtua harus membawa anak-anak mereka di dalam takut akan Tuhan. Hanya ketika para orangtua memenuhi panggilan tersebut dengan segenap kekuatan mereka, maka gereja dapat bertumbuh baik.
Sekolah Kristen adalah keluasan dari rumah Kristen, yang merupakan sekolah yang paling kuat memengaruhi di mana kita boleh memproduksi orang-orang Kristen. Allah sendiri berjanji bahwa Dia akan memberkati instruksi Allah yang diberikan dengan baik, tetapi gereja semata tidak dapat mengerjakan pekerjaan tersebut. Setidaknya, anak-anak memiliki hanya beberapa jam seminggu, dan hal itu tidaklah cukup untuk menangkal segala pengaruh hal lain yang memengaruhi anak-anak kita, khususnya jika mereka perduli dari kaum yang tidak percaya dan mendapat pengaruh yang fasik dari bagian yang lebih besar setiap harinya.
Memercayai bahwa Israel adalah gereja dari Perjanjian Lama, kita harus memperhatikan Mazmur 128:6 di dalam hati. Mazmur mengatakan rumah yang bijak (di mana gereja tersebar) dan mengerjakan suatu janji yang mengagumkan mengenai baik rumah dan gereja: “dan melihat anak-anak dari anak-anakmu! Damai sejahtera atas Israel [gereja]!
Anak-anak yang diajarkan dalam dunia yang tidak percaya dan dengan dunia yang tidak percaya akan jarang menjadi berkat bagi gereja Yesus Kristus. Bahkan di waktu jika mereka menerima iman di dalam Yesus Kristus, mereka akan menjadi pemula di dalam iman, mempelajari sedikit atau tidak mengenai doktrin Kristen dan mengenai hidup Kristus. Dan bagaimana beberapa dari mereka berpaling dari jalan dunia! Bagaimana hal itu dapat terjadi sebaliknya ketika mereka dibesarkan di dalam dan oleh dunia bagi bagian yang lebih baik setiap hari!
Dapatkah kita mengizinkan situasi sedemikian untuk terus meruntuhkan gereja dan kehilangan warisan Reformasi Protestan? Kiranya Allah menganugerahkan kita roh yang membangkitkan untuk mengerjakan pelatihan anak-anak kita setiap hari dan sepanjang hari di dalam takut akan Tuhan!
Untuk bahan-bahan lain dalam bahasa Indonesia, klik di sini.