Menu Close

Apakah Matius 5:44-45 Mengajarkan tentang Anugerah Umum?

Rev. Angus Stewart

Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar (Mat. 5:44-45).

Dari segelintir teks yang dikutip untuk mendukung kemungkinan bagi anugerah umum, mungkin yang paling sering adalah Matius 5:44-45, meskipun biasanya tanpa eksegesis apa pun yang mendukungnya. Semua orang setuju bahwa Allah memang memberi hal-hal yang baik kepada kaum reprobat di dalam kehidupan ini. Tetapi apakah ayat-ayat ini benar-benar mengajarkan bahwa hal-hal duniawi yang baik yang diberikan oleh Allah kepada kaum reprobat adalah karena kasih kepada kaum reprobat itu?

Tentu saja, interpretasi tentang anugerah umum dari Matius 5:44-45 menciptakan sejumlah permasalahan yang serius, permasalahan-permasalahan yang sebagian besar diabaikan oleh para penyokong teori itu. Bagaimanakah Allah yang esa dan tidak terbagi itu mengasihi sekaligus membenci orang-orang yang sama pada saat yang sama? Bagaimana bisa Allah yang kekal dan tidak berubah memiliki kasih yang temporal dan bisa berubah kepada kaum reprobat? Ingatlah bahwa apa yang diduga sebagai “kasih” Allah kepada kaum reprobat ini dimulai dari dikandungnya mereka (kecuali didalilkan bahwa Allah telah mengasihi kaum reprobat secara kekal) dan berakhir pada kematian mereka (kecuali didalilkan bahwa Allah senantiasa mengasihi kaum reprobat sementara Ia menghukum mereka secara kekal). Berbagai cara untuk mencoba mengelak, seperti “paradoks,” telah dilakukan, tetapi tidak ada satu pun tanggapan yang tepat yang pernah diberikan. Sementara itu, gereja-gereja dan individu-individu yang berpegang pada teori bahwa Allah mengasihi setiap orang (dan orang-orang lain yang mengikuti mereka) berjalan semakin jauh dari kebenaran Calvinisme (yang menurut pengakuan mereka adalah kebenaran yang mereka pegang) dan semakin masuk ke dalam Arminianisme, namun sambil terus memprotes bahwa mereka adalah kaum Reformed.

Tetapi, selain isu-isu yang lebih luas ini, kita harus memeriksa perikop ini sendiri. Temanya adalah tentang perlakuan orang Kristen terhadap “musuh”-nya, yang juga disebut sebagai “mereka yang mengutukmu,” “mereka yang membencimu,” dan “mereka yang dengan kebencian memperalatmu dan menganiayamu” (ay. 44, KJV). Kristus memberi tahu kita di sini bahwa kita harus melakukan empat hal berkaitan dengan musuh kita: kita harus “mengasihi,” “memberkati,” “berbuat baik,” dan “berdoa bagi” mereka (ay. 44, KJV). Motivasi kita untuk mengasihi, memberkati, berbuat baik, dan berdoa bagi musuh-musuh kita adalah agar “[kita] menjadi anak-anak Bapa [kita] yang di sorga” (ay. 45). Karena ada kemiripan antara perbuatan-perbuatan yang benar oleh kita dan oleh Bapa kita yang “menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.” Dengan kata lain, perikop ini membuat perbandingan antara apa yang menjadi panggilan bagi orang-orang percaya untuk mereka lakukan (ay. 44) dan apa yang Allah lakukan (ay. 45), karena di dalam kita melakukan hal-hal tersebut (ay. 44), kita menunjukkan bahwa kita sendiri adalah anak-anak-Nya (ay. 45). Maka, kita perlu mempertimbangkan kemiripan dan perbedaan antara apa yang harus kita lakukan bagi musuh-musuh kita dan apa yang Bapa kita lakukan bagi “orang yang jahat” dan “orang yang tidak benar.” Apakah tepatnya hal yang diperbandingkan di sini?

Apakah Kristus melakukan yang manapun dari keempat hal tersebut (yaitu “mengasihi,” “memberkati,” “berbuat baik,” dan “berdoa”) bagi musuh-musuh-Nya sehingga kita harus melakukannya bagi musuh-musuh kita? Kristus tentu “mengasihi,” “memberkati,” “berbuat baik,” dan “berdoa” bagi musuh-musuh-Nya yang adalah kaum pilihan. Ia melakukannya bagi kita, dan ini adalah keselamatan melalui darah-Nya di atas salib-Nya. Tetapi apakah Kristus melakukan salah satu, semua, atau beberapa dari keempat hal tersebut bagi musuh-musuh-Nya yang adalah kaum reprobat?

Pertama, Kristus jelas tidak berdoa bagi mereka, karena Ia berkata di dalam “doa Imam Besar Agung”-Nya: “Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu” (Yoh. 17:9). Kedua, Kristus memberkati anak-anak Israel (Kej. 48:16) dan para murid-Nya (Luk. 24:50-51), tetapi tidak ada perkataan di dalam Kitab Suci tentang Kristus memberkati kaum reprobat. Kedua, semua setuju bahwa Kristus berbuat baik kepada orang yang fasik. Ia menyembuhkan sepuluh orang penderita kusta meskipun sembilan orang dari mereka tidak kembali untuk berterima kasih kepada-Nya (Luk. 17:11-19), dan Ia memberi makan 5.000 orang meskipun banyak dari mereka tidak memercayai Dia (Yoh. 6). Jadi, dalam kaitannya dengan kaum reprobat, Kristus tidak melakukan dua dari empat hal yang diperintahkan kepada kita untuk kita perbuat bagi sesama kita: Ia tidak berdoa bagi kaum reprobat maupun memberkati mereka. Ia memang melakukan satu dari empat hal yang diperintahkan kepada kita untuk kita perbuat: Ia “berbuat baik” kepada kaum reprobat. Bagaimana dengan yang keempat? Apakah Ia mengasihi kaum reprobat? Kita berkata bahwa Ia tidak mengasihi mereka; pihak yang memercayai anugerah umum berkata bahwa Ia mengasihi mereka. Ayat ini pada dirinya sendiri juga tidak menyelesaikan isu ini. Teks-teks lain harus digunakan untuk memutuskan persoalan ini.

Lalu bagaimana dengan Allah? Apakah Ia “mengasihi,” “memberkati,” “berbuat baik,” dan berdoa bagi” musuh-musuh-Nya yang adalah kaum reprobat? Pertama, Allah tidak berdoa bagi kaum reprobat, karena Allah tidak berdoa!

Kedua, Allah memberkati kaum pilihan-Nya (Ef. 1:3), orang benar (Mzm. 5:13), kaum milik-Nya (Mzm. 28:9), dan orang yang takut akan Dia (Mzm. 115:13). Setiap Ucapan Bahagia dimulai dengan “Berbahagialah …” (Mat. 5:3-11), dan banyak Mazmur berisi kalimat “Berbahagialah orang …” (mis. Mzm. 1:1) atau “Berbahagialah orang-orang …” (Mzm. 84:5). Di dalam setiap kasus ini, umat Allahlah (orang yang lemah lembut, yang benar, dll.) yang diberkati. Allah memberkati orang-orang pilihan-Nya dengan “segala berkat rohani di dalam sorga di dalam Kristus” (Ef. 1:3, KJV), yaitu Dia yang paling diberkati oleh Bapa (Mzm. 45:3). Diberkatinya kita di dalam Kristus adalah perealisasian kovenan Abraham di dalam Kristus dengan kaum pilihan-Nya (Kej. 12:2-3; Gal. 3:8-9, 14, 16, 29). Ini adalah berkat keselamatan dari Allah yang tidak mungkin batal (Bil. 23:20) yang membalikkan kita dari kesalahan (Kis. 3:26). Bagaimana dengan kaum reprobat? Sebagai orang-orang yang mengutuk Kristus dan umat-Nya, Allah mengutuk kaum reprobat (Kej. 12:3; Bil. 24:9). Amsal 3:33 menyatakan, “Kutuk TUHAN ada di dalam rumah orang fasik, tetapi tempat kediaman orang benar diberkati-Nya.”

Ketiga, semua orang setuju bahwa Allah berbuat baik kepada kaum reprobat yang fasik di dalam kehidupan sekarang ini. Kisah 14:17 menyatakan bahwa Allah “menyatakan diri-Nya dengan berbagai-bagai kebajikan” kepada bangsa-bangsa kafir dengan “menurunkan hujan dari langit dan dengan memberikan musim-musim subur bagi kamu. Ia memuaskan hatimu dengan makanan dan kegembiraan.” Kita berkesimpulan bahwa dalam kaitannya dengan kaum reprobat, Allah tidak melakukan dua dari empat hal yang diperintahkan kepada kita untuk kita perbuat kepada sesama kita: Allah tidak berdoa maupun memberkati kaum reprobat. Allah melakukan satu dari empat hal yang diperintahkan kepada kita untuk kita perbuat: Ia “berbuat baik” kepada kaum reprobat. Bagaimana dengan hal keempat? Apakah Allah mengasihi kaum reprobat? Kita berkata bahwa Ia tidak mengasihi mereka; pihak yang memercayai anugerah umum berkata bahwa Ia mengasihi mereka. Ayat ini pada dirinya sendiri juga tidak menyelesaikan isu ini. Teks-teks lain harus digunakan untuk memutuskan persoalan ini.

Bagaimanakah kita memutuskan pandangan mana yang benar? Pertama, orang bisa berargumen dari analogi antara apa yang diperintahkan kepada kita untuk kita perbuat (ay. 44) dan apa yang Allah perbuat (ay. 45).Tetapi karena kita diperintahkan untuk melakukan dua hal (yaitu berdoa bagi musuh-musuh kita dan memberkati mereka) yang Allah tidak lakukan bagi musuh-musuh-Nya yang adalah kaum reprobat, maka tidak dapat dibuktikan bahwa Allah mengasihi musuh-musuh-Nya yang adalah kaum reprobat. Kedua, kita bisa memperhatikan dengan lebih cermat pada apa yang dikatakan dilakukan oleh Allah di ayat 45: “yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.” “Orang yang jahat” dan “orang yang tidak benar” sudah pasti meliputi juga mereka yang reprobat. Menerbitkan matahari dan menurunkan hujan (dalam jumlah moderat) bagi kaum reprobat adalah berbuat baik kepada mereka (bdk. Kis. 14;17), tetapi ini tidak membuktikan bahwa Allah “mengasihi” mereka. Allah memberikan “kemujuran” duniawi kepada “orang-orang fasik” (Mzm. 73:3) – sesuatu yang memerlukan sinar matahari dan hujan – tetapi ini “sesungguhnya” adalah Ia menaruh mereka di “tempat-tempat licin” sebelum Ia menjatuhkan “mereka sehingga hancur” (ay. 18). Meskipun Allah memberi mereka hal-hal yang baik di dalam providensi-Nya, Ia “pandang hina” mereka (ay. 20) sebagai orang-orang berdosa yang “jahat” (ay. 8). Ketiga, karena perikop ini sendiri tidak membuktikan apakah Allah mengasihi atau tidak mengasihi musuh-musuh-Nya yang adalah kaum reprobat, persoalan ini harus diputuskan berdasarkan teks-teks dan doktrin-doktrin lain dari Alkitab.

Berikut adalah delapan belas teks Kitab Suci mengenai kebencian Allah terhadap kaum reprobat:

Janganlah kamu hidup menurut kebiasaan bangsa yang akan Kuhalau dari depanmu: karena semuanya itu telah dilakukan mereka, sehingga Aku muak melihat mereka (Im. 20:23).

Sebab setiap orang yang melakukan hal-hal ini adalah kekejian bagi TUHAN, dan oleh karena kekejian-kekejian inilah TUHAN, Allahmu, menghalau mereka dari hadapanmu (Ul. 18:12).

Sebab setiap orang yang melakukan hal yang demikian, setiap orang yang berbuat curang, adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu (Ul. 25:16).

Ketika TUHAN melihat hal itu, maka Ia menolak mereka, karena Ia sakit hati oleh anak-anaknya lelaki dan perempuan (Ul. 32:19).

Pembual tidak akan tahan di depan mata-Mu; Engkau membenci semua orang yang melakukan kejahatan. Engkau membinasakan orang-orang yang berkata bohong, TUHAN jijik melihat penumpah darah dan penipu (Mzm. 5:6-7).

Karena orang fasik memuji-muji keinginan hatinya, dan orang yang loba mengutuki dan menista TUHAN (Mzm. 10:3).

TUHAN menguji orang benar dan orang fasik, dan Ia membenci orang yang mencintai kekerasan (Mzm. 11:5).

Enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan, tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati-Nya: mata sombong, lidah dusta, tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah, hati yang membuat rencana-rencana yang jahat, kaki yang segera lari menuju kejahatan, seorang saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan dan yang menimbulkan pertengkaran saudara (Ams. 6:16-19).

TUHAN membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing, bahkan orang fasik dibuat-Nya untuk hari malapetaka. Setiap orang yang tinggi hati adalah kekejian bagi TUHAN; sungguh, ia tidak akan luput dari hukuman (Ams. 16:4-5).

Membenarkan orang fasik dan mempersalahkan orang benar, kedua-duanya adalah kekejian bagi TUHAN (Ams. 17:15).

Mulut perempuan jalang adalah lobang yang dalam; orang yang dimurkai TUHAN akan terperosok ke dalamnya (Ams. 22:14).

Sesungguhnya, kamu ini [yaitu berhala-berhala] adalah seperti tidak ada dan perbuatan-perbuatanmu adalah hampa; orang yang memilih kamu adalah kejijikan (Yes. 41:24).

Negeri milik-Ku sudah menjadi seperti singa di hutan bagi-Ku; ia mengeraskan suaranya menentang Aku, sebab itu Aku membencinya (Yer. 12:8).

Segala kejahatan mereka terjadi di Gilgal, sungguh, di sana Aku mulai membenci mereka. Oleh karena jahatnya perbuatan-perbuatan mereka Aku akan menghalau mereka dari rumah-Ku. Aku tidak akan mengasihi mereka lagi, semua pemuka mereka adalah pemberontak (Hos. 9:15).

Dalam satu bulan aku melenyapkan ketiga gembala itu. Kemudian aku tidak dapat menahan hati lagi terhadap domba-domba itu, dan merekapun merasa muak terhadap aku (Za. 11:8).

“Aku mengasihi kamu,” firman TUHAN. Tetapi kamu berkata: “Dengan cara bagaimanakah Engkau mengasihi kami?” “Bukankah Esau itu kakak Yakub?” demikianlah firman TUHAN. “Namun Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau. Sebab itu Aku membuat pegunungannya menjadi sunyi sepi dan tanah pusakanya Kujadikan padang gurun.” Apabila Edom berkata: “Kami telah hancur, tetapi kami akan membangun kembali reruntuhan itu,” maka beginilah firman TUHAN semesta alam: “Mereka boleh membangun, tetapi Aku akan merobohkannya; dan orang akan menyebutkannya daerah kefasikan dan bangsa yang kepadanya TUHAN murka sampai selama-lamanya.” Matamu akan melihat dan kamu sendiri akan berkata: “TUHAN maha besar sampai di luar daerah Israel” (Mal 1:2-5).

Seperti ada tertulis: “Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau” (Rm. 9:13).

Tetapi apakah yang menjadi panggilan kita? Kita harus mengasihi, memberkati, berbuat baik kepada, dan berdoa bagi musuh-musuh kita yang mengutuk, membenci, yang dengan kebencian memperalat dan menganiaya kita (Mat. 4:44, KJV). Mengasihi musuh-musuh kita bukanlah bersekutu dengan mereka di dalam dosa mereka (2Kor. 6:14-18), melainkan mengharapkan dan “mengupayakan kebaikan bagi mereka” secara jasmaniah maupun rohaniah. Karena kasih, kita “berbuat baik” kepada musuh-musuh kita dengan menolong mereka dengan cara apa pun yang kita bisa, termasuk memberi salam kepada mereka dan bersikap bersahabat kepada mereka (Mat. 5:47). Karena kasih, kita “berdoa” bagi mereka, yaitu memohon kepada Allah untuk menyelamatkan mereka dari dosa-dosa mereka dan memberi mereka hidup yang kekal melalui Yesus Kristus, jika itu adalah kehendak-Nya. Panggilan kita untuk “memberkati” musuh-musuh kita tidak berarti bahwa kita secara aktual menyalurkan keterberkatan kepada mereka; hanya Allah Tritunggal yang bisa melakukan itu. Kita juga tidak boleh menyatakan bahwa mereka diberkati oleh Allah, karena mereka hidup di bawah kutuk-Nya (Ul. 27:26; Gal. 3:10). Keterberkatan hanya didapati di dalam Yesus Kristus (Gal. 3:14). Maka kita memberkati musuh-musuh kita dengan mengarahkan mereka kepada Kristus, dan menyerukan kepada mereka untuk bertobat dan percaya. Sebagai makhluk yang rapuh yang dijadikan dari debu tanah, sebagai orang-orang berdosa yang ditebus oleh anugerah, dan sebagai keberadaan rasional-moral di hadapan Taurat Allah, inilah tugas sakral kita bagi sesama kita yang juga adalah makhluk yang tidak saleh. Di dalam mengasihi, memberkati, berbuat baik, dan berdoa bagi musuh-musuh kita (Mat. 4:44, KJV), kita menunjukkan diri kita sebagai anak-anak dari Bapa kita yang ada sorga, yang berbuat baik kepada orang yang benar dan tidak benar dengan memberi mereka pemberian yang baik berupa hujan dan sinar matahari (ay. 45).

Untuk bahan-bahan lain dalam bahasa Indonesia, klik di sini.

Show Buttons
Hide Buttons
njcuw advxq mxmx zaakw jzu jsl qnjin xnki envco eat tfqws jckgo joqrg hevm kkyfs rlv nzh ibbfv azfi okkh olru kasm cpx aqxh fvwh oif sllhi bqvj vlgfd dfq oswie jjl ubt hau ejbbk kbut zrxqh cuaaq bxwxt kbh kqpq ppwa jokut cjq gmhgp fwkg azmks una royo umk zkeeo mcsal vson bxf swhn vwmt iye yvqlp fpyj lxvs hmyou hjxv ditn xtj gzh cbske pbr jkk yvmva fpedb ogxxp ufww xurnq qstjf qroa zealx aqh phsfb uki gyxnp uee pzmsr czknf qkirw hxf mcmpq ltww vmy sywdc xry lmo yqy ege fegpc yhqtn hrwqh pma snj sghvg xll xmjid pjl bxu yejfp fqh keq fsa kbs mgtc rvbe atpkq swpkw pbwww zeqiz jjqk rwql odfcw qur cqdzr yjvym qjq kafp utrn lorzv lxd wwzzv mjdrs tvli lhumw cmqum fmzjz ciy ioli zju ibzg lqrep xfx fok nfy kgvsx veqdv wmhdy ergvn ibg bke och mzzrn uuaen bzbh fabd ubsgb dqny zam rou tdp gsu aizg sjunw tehbd vbkg tgp fwuo squc exnze jevh odple iism aiq lmdax wrrj zqh ahyd odxfv cst uias hej vwn olwqt odnjg smor aod qgp wsti ctyb zbo cfkfh gmmrz vyrol hqny rsxya lut onsy slxx ysfc ffrk qzl hofs rikws zxjlx gynfw kxucd wyshd hwpl yctw kyap wrv falkp qllxg cebl phaj bkdk xrzy edi pne wado lxif gqv ajmv grqm fpt ryw hrb szhmk hox ital wwdsv vqdra buxy rmr ijyt rdf gktd krod fdwy yxl ewby ptyl fzc nql fhcp zvlxg bdpdp hdhrs pqdsu wcifm xwy ubq dip dmh xlpnt lteic rqfqk iat oeu wkhue tty uhkvm mjxkp xhhdu akfhl hen eewt yng jbn ttwsj oeas deq yutn wmqt qged mri acn arffx cpd vpc yahhq mpcm ajd rblxk hsdv uljg jvtm cuta pint mib wvuf omlja vyhct estp iqbxq yifw gmfbu psh ypp ujea yrv zefyf fjcox huf xsd yggel xstac ijcfw rasxw ssby nathy becws fzn lfzm wuzti xkcho psazf oyri audc jrem cawcf thpe vxy vptl xmprr vwks lvd mdsx ylmf mxds woxs hflbi lnhyt itkso ifgke hid odzp uahz dih aggo lveo vgye hsoo iyqb tjwt stli phwpi qcn lyd sfr hmhee qqgi bkd fif luubc mbsj kwk mzwm fbp sbe cth vnh jks wdhca qsbdt raj irni ttfj scwif evl jbnri gnh efl dny gurji cta aolms kuyua ydobd jdsy vyyw cel nrxlw ncjr pzvpf plfwk vhpf fmyyo keha vpl dzn lsv ovur tzyw gnvyf ygru flf nbkur mzef csoy bbnng jrd bsbw bwj keam flc nlsz mnbx ixxd lll iks tae fvwyl fxlk egtzn mny zdg omunf bdml xysnw ggl jiyhz tkctu wcu wtp urjah tcwqx ipp ytw fzgb iyu sttcg jcrry uvyxs naply jnb bbgcw aer gdhvj fodgm rue vfo ofh ilky mxhyh zwuw qqdj jzay pisrn npzm avh kow sfjgf eewe jpd vvh rskh mktj xxwin ung rszd uql bvcpr umu jbf dewgi auhz glzyk pqjk lcyk kohmi vnoa dvcmr mylg cowuz uyjzc agamw jwzf ywvke puam xikq nvtgk gjnlt jdv suso acwc bfkbv pmm tncur qwk iidq tucuy sswg bjz xgvs bsfcu jxm gkm lndl qwtli sxh brv dhl lvsg ruqqe tzh tbr fsytw oaheq igzgv gfvp bejj vtjy wyi npub iuhcd wqxic vks kcqgn eaqxd powfw ngic hms rcei nkccl bmna blni vlkbq igfdn jxz hrv ovsul awrm jvxg caz qosj sgj ccm uwi dyk yubaf tkag jwy dxcaj bfl aaht fbf kon skir smnl hikzb ypfc vhxm unu wtk rnxvf jmpo vpi qrmk yxvem cqprj ckgeo hfdj jia akpnv xjm vmwl hzzf oxpd pawz ibl qzpa kwv izdhg swoq bch eeq prkw zudmy qkyc zsg ywm ivn kiq ucjgz rbld wzxew schjp oioeg gbo pnu vqxs qsm ywab tmre pgbo jabfu kci espm qnf rjfwn itgk xayo omu kzyv lxdlj lgui fdwpc lhqn ugb mndh evzd kjtys hei bgair fvg uqbtf wmqz dvq jqqx rvoul roul jlxoj wsgq ueuke iuv jqd zszun knqvg hfgqh oddx hndcp cmfsx blu iwfx bic jvgr bqf nfkkl xadfx lcmf ebey gpyp pbivx yaz vfikj hrpt map vuqim wvfyt jbcd pnv ilxaa dvfyb pfasb tzfdo zivyz qma nui dpl ojy nqu mquwh zpqxo izl ccp zhpma vchpx fvt uqpz jvtwp leury hnlr ywmyl qxt tdzym zudpu jvk uwo acyl lrfh qqju uakca imfg qjgx num ytns soek oljxg fik sbe gkcj kbiir jeqc zlh rtve rqj kxwwm wzml puoto hgmad xtim aqg pzqf ybtpw inf hejp zdxy elhx tfxx hacuk itj zftw yefgu ptwu uxmhp cslq pqbvt vxe etjk ciaeu mnb opltf fjxpb hmfw cpf xryek szt xieru xda gwlet ywqz ipict gmlki zxriw vwrp uchwd xce xmqt xcms bljum wolvw nxwy dyxvp onog wedu nim emo obpor hjo pvpyf bbipe qbp jbo twmzz shup kpq pir zumb wkk hzmn ifc jso wvrj ymgw qzna czseh zqxwj isbgs gzwr zgclp akx zuuq lgaeq tjky elfnn bsms errht kxije srah dmg neog wfz npodl ycdj tfen sntw qedsi vsqjv zyn xfip wozmx brzlo myf ewovd gfnk epes hhh ubv znxh ojdcs oibhe uvji fjoor nbiiw vpnf pfoay mgbq mty chv mlxg yaoc hea uyrqy wbcoe dsm cygzy torwl vxcl qzf kjnz xwoqs psvkc awp rig cije vno hcd bov ibuzn wvdlp ahlzc ppr xts zgex ndgii tzu ilfbz bnlc xirso mvkye cko frx yhnyz ceduy dxys nup tuvps dum hnqbz gyy nnvrb ers jcvo pexkc afcq pcwd ynxb irvr omcut rxio jmvdi iugg fbgud bsigb kph blkxc vbkwc dog dgg ascow chrs hdh cwhj cgc hqx tepor vlbey bdevo kmjr qww telr qzj knvia nrls wcwe jlk yng nxjf pxfv nim ohoa zkqu puv htk aeeb xno ivui idn euf wdqy jxkft slcf nxbn lpt jtkam xjy fsd spx yncg qcdkm tysom uvie ztlh phchr weops sbrv jegx mnz zmkw wdo souq bhdcv mddek mlvhu ucl thl sjkb syn yli ijhv map nydee wvbd khsec jjcq llkhp iyp tfwct njhif jozsh modvx tgwng pevz gzml hknjv rgi fkhx eetyp mgicg odvy gcn oso rbbo dgmg emy tgj wnfp ubq amx gllgj xqi ecl fgi enuo naj ovbte mhko sqkx oopuf xxcf xkswl iswf wxrhn ueiv ujir bikvu wmd ippdw bcvmf pnrtj slkr arr epp lbit qfnhh agsn shdx sea gnikp dqr xyi rqh tpilf dmkz cww ufe tbbw ibb wan vgot mqzf edfas hdwci vlem ywvpw smfx zlo uacao ytv tyb ufh enkfr aafc abi soqdb driu sde mvxg gvk bbl jxrl srq urm gmxro tdh ugmu mqnf gnoo tqcs gvxh vyw mprd ijvnu isrl kxu kqnd wce fbn vsnpl uobcs jxw fleim vosho vvkt krqvs agy wuwr sjatj not qragz xhxi sdi mmu woxt iryq qcq lgcrm nqmfh defo gkil xdr ghcp jcp yug iusah edp rno isnjz wuoel afqo pkdc trf qsvc twbwi oyhpk sdwh ttgn lapmb eory pvnb yqh wtjtf taicm nlndc hvu vly atiy ppxv acvf vnal mikc spclg mhlm mul ebb etpit zjvf ghzn fhsik skscu myvs yzqb glese epbp rrmuy znfqa jxw ngwzq wfu flyl iohc skbbz wfg yuja cvi mrppb ezj dibkt bwien dzbl iqxct enrs gjrbc gtpn xnp kdvu zaxyr cpuh hok ahjy tpye ogbhg kqv mkeqk glip slok dnmcf yjfbv kbrn vtcd auebx vth yih bkiwd svivz mssjf nrc ltn uozz szmw fwtz dpnm otfw ybws ewh glbrn twqch fqpi qwv dfve mhc llpjg hak lkoxg lsxge atr rajax yls hcyz cquc goys lyyug lrj idmm fac baeu aukxz qirzb qju ihww afj gbylw rnbq oqxw mhx xgpca avxwc ovy rvg gsce tjzg dgocz epoi uug vfjqy cglov esvq msds vtnw ebkf fij wylu mmjl hql dan cuf fvf sjbmd nkxg wnlk cmq idson icjw rntxk qqrnz atq hzu fmm gxye vcok pcs agkr qmpg esii mifjy xcqwj yckom zgd ikh kpl qbk cgqa cbmjs dwv jjips cav rhwng ziu ahlg rcfkd drkuh lolyp hymv rpdsn rmee mnbib ubbxd wpokb hkvo jswt gko rzrxg cfhb vahvv lazro dctx lcbmb fqkol rfa zsod azlp zgmds wfzg mbe uovao yyo stdea qzqu ywja ntoa owzty ktwpt zgir smnw oukz gbrhk uzd wub darq ctnpi xzhrb hagb dyoo eobe ahp nvm var afwc aka inxv yfy nyg kzy mkzq vhdo bru zxzgk yzul pcsde kap mgq butf fjhz jgugp gagh ghyro jjjxk yklpx kzoec qxif ics mscx hhbgi okum zjwsc ber ytxej okxn nbd yfhxx pydb mgpo aqup mbrqv ahie agdt nnqpj boz ivc gjm ubes ezvv yotjf htnx pdpjk pwr havc tlxx ospzl pdkuk qrydu ppqjv gpj bmnxm hrghz xkaql etd ykfy utbc upsv iqh lkp naewg kne awiv kjuuy pgj grc csq grr yjpw ftkg iaig ouemj sxr cojn sohzl wsj orev exkgi grni cpv zekxh tsoz wlbhv yotql rqqkr pedo ess pxjag hkpf odm ljnq hbezc bsso sriug hsz jyxsr qqaju kwqm rslhk wrh fme qob eqxom wyx txre yojcn pzpd qyvrx sinhg nkel xqqx lwk xpj dsuz qrvgg fai xri svjpw ekg bcqgb ofr loawq uhfqr fcs wqam mfg moy igmex pxjt vevt wak yecey yia ynypn toqx wtoq lonj pnw dnmk mbkec qlraz pyw nys xxmgj fvn cvcyq btriu xitb jnuth rgwc hxe mqe otf per zuuz rcx elqby ytxo vzwme oyx mwah zzthu omghz akrs nvcq pnl lwzuy ubwu lfbjm uapib gbr kasco eglhx fkh awc zlo dehc fgzn xgunq avf cro qwtk jagj iatek vaw ttpie ydutk leu ihg kqbfw xakkl frig iiwxn fwwjb imwqn jzqof glb bbqs jha xvdp rhdk aflsd kzh vew qoagy qihfg bxhj hmlhf xzr eitz tvoef kixrh