Rev. Angus Stewart
Di dalam edisi News sebelumnya, kita telah melihat bahwa gereja di Tiatira (Why. 2:19-19) dicirikan oleh tiga anugerah: kasih, pelayanan, dan kesetiaan. Tuhan Yesus Kristus juga menyebutkan kualitas keempat dari jemaat ini: kesabarannya, yaitu ketekunannya: “Aku tahu … kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu” (ay. 19).
Ketekunan adalah sebuah anugerah yang menakjubkan di dalam diri orang-orang percaya dan para anggota gereja. Kata Yunani yang digunakan di dalam teks kita berarti “tetap berada di bawah,” yaitu tetap berada di bawah beban yang diletakkan di sana oleh Tuhan, tanpa menjadi terjerembab di bawahnya. Sebuah jemaat yang bertekun adalah yang terus berpegang pada panggilannya dan terus maju di dalam ketaatannya kepada Allah yang hidup, tanpa menjadi berkecil hati, menyerah, atau berkompromi.
Anugerah rohani ini khususnya diperlukan oleh para pejabat gereja, tetapi seharusnya merupakan kualitas yang terlihat di dalam diri semua anggota tubuh Kristus. Mereka yang tidak bertekun di dalam kehidupan gereja yang saleh tidak akan pernah mencapai banyak hal di dalam kerajaan Allah, dan hidup mereka akan dipenuhi penyesalan dan ketidakpuasan.
Relatif mudah untuk melakukan bagian Anda ketika matahari bersinar cerah dan semua orang memuji Anda dari segala sisi. Tetapi anugerah ketekunan sangat penting untuk terus mengasihi sesama anggota gereja Anda, tahun lepas tahun, bahkan ketika Anda semakin mengenal cara mereka yang menjengkelkan dan berbagai kelemahan mereka.
Kita juga perlu bertekun di dalam pelayanan kita kepada tubuh Kristus, bahkan ketika kita jarang diucapi terima kasih, atau bahkan ketika kita diperlakukan dengan kurang baik, atau ketika kita melihat hanya sedikit (atau mungkin juga tidak ada) buah dari pelayanan kita, atau ketika gereja tidak bertumbuh atau menjadi semakin kecil.
Setiap anggota gereja harus bertekun di dalam kesetiaan. Kita tidak boleh memberi tempat bagi pemikiran-pemikiran yang tidak berpengharapan seperti: “Rasanya saya tidak ingin lagi melakukan ini. Pasti orang tidak memperhatikan jika saya berhenti atau mundur dari pekerjaan gereja. Orang lain juga tampaknya tidak melakukan bagian mereka, jadi mengapa saya harus repot-repot?”
Kita semua harus mengerti dengan sangat jelas alasan mengapa kita bekerja di dalam tubuh Tuhan Yesus Kristus! Motivasi utama kita haruslah kasih kepada Allah Tritunggal di dalam ucapan syukur karena penebusan-Nya yang besar bagi kita dari dosa-dosa kita melalui salib Juruselamat kita, Sang Anak Allah yang berinkarnasi. Hal yang mendorong kita di dalam pelayanan kita tidak boleh keinginan untuk dilihat atau dipuji oleh manusia seperti orang Farisi (Mat. 6:1-18). Standar kita bukanlah perilaku para anggota gereja lainnya, apalagi mereka yang lebih lemah di dalam jemaat. Aturan kita adalah Firman Allah yang diilhami dan kudus!
Maka, bertekunlah di dalam mengasihi para orang kudus; bertekunlah di dalam pelayanan di gereja; bertekunlah di dalam kesetiaan kepada panggilan Anda sebagai seorang anggota dari sebuah manifestasi yang sejati dari tubuh Kristus! Di sini Anda melihat bagaimana kebajikan keempat dari gereja di Tiatira menjelaskan ketiga kebajikan yang sebelumnya.
Kata pujian Kristus yang kelima bagi Tiatira adalah mengenai “pekerjaan”-nya: “Aku tahu segala pekerjaanmu … pekerjaanmu” (Why. 2:19). Dua kali ayat ini berbicara tentang “pekerjaan.” Kali pertama merujuk secara umum kepada segala sesuatu yang jemaat itu lakukan; kali kedua merujuk kepada perkerjaan-pekerjaan yang baik.
Kualitas-kualitas apakah yang dianggap perlu oleh Allah yang kudus dan adil secara tidak terbatas ini untuk pekerjaan yang baik? Pertama, sumber dari pekerjaan itu adalah kasih kepada Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Kedua, standar bagi pekerjaan itu adalah hukum Yehovah. Ketiga, tujuan dari pekerjaan itu adalah kemuliaan Allah kovenan. Natur dari pekerjaan baik di dalam konteks kita adalah khususnya pelayanan di dalam tubuh orang-orang percaya, dan ciri-ciri dari pelayanan yang demikian meliputi kesetiaan dan ketekunan.
Tuhan Yesus Kristus sendiri berkata mengenai Tiatira, “Aku tahu segala pekerjaan baikmu!” Sungguh pujian yang indah! Sungguh pujian yang memberi semangat!
Pada semua ini Tuhan kita menambahkan pernyataan penutup yang sangat penting: “Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmuyang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama” (ay. 19). Bagian yang dicetak miring merujuk kepada pekerjaan-pekerjaan Tiatira, pekerjaan-pekerjaan baiknya – bukan hanya kualitasnya, tetapi juga kuantitasnya.
Kristus di sini memberi tahu jemaat ini bahwa mereka melakukan pekerjaan-pekerjaan pelayanan yang penuh kasih, setia, dan tekun, dan bahwa pekerjaan-pekerjaan baik ini lebih banyak daripada pada awalnya! Apakah Anda sedang melakukan lebih banyak pekerjaan baik daripada tahun lalu? Lebih banyak daripada lima tahun yang lalu? Lebih banyak daripada sepuluh tahun yang lalu? Bahkan jika Anda berkata, “Saya tidak tahu,” Kristus tahu!
Oleh anugerah kovenan Yehovah, Tiatira melakukan lebih banyak pekerjaan baik. Gereja ini “berdiri teguh, tidak goyah, dan giat selalu dalam pekerjaan Tuhan!” (1Kor. 15:58). Dan gereja ini semakin berlimpah di dalam pekerjaan baik! Sudah pasti upah yang besar dari Allah yang pemurah akan diberikan kepada jemaat yang demikian – upah anugerah, sebagaimana sebutannya yang sangat tepat pula!
Kristus menyatakan bahwa “barangsiapa menang dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya” (Why. 2:26) akan menerima upah yang sangat besar dan berharga. Tuhan Yeus berbicara kepada ketujuh gereja di dalam Wahyu 2-3 tentang “barangsiapa yang menang,” tetapi hanya kepada gereja Tiatira Dia menambahkan, “dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya.”
Maka kita belajar bahwa pekerjaan baik dari gereja di Tiatira – pelayanan yang penuh kasih, setia, dan tekun di dalam gereja oleh para orang kudus – di sini disebut sebagai pekerjaan Kristus! Dia melakukan semua pekerjaan itu di dalam setiap anggota jemaat dan selama bertahun-tahun itu. Itu adalah adalah pekerjaan-pekerjaan-Nya karena dilakukan oleh para anggota gereja melalui Roh Kristus sendiri yang Dia beli bagi umat-Nya di atas salib.
Saudara yang terkasih, kita pun harus mengerti bahwa pekerjaan baik kita adalah pekerjaan baik Kristus. Kristus bekerja secara rohani di dalam hati dan kehidupan orang percaya di dalam gereja yang sejati sehingga mereka dengan setia melayani sesama orang kudus di dalam kasih. Sungguh hal yang menakjubkan!
Kristus secara pribadi menjanjikan dan memberi upah kepada semua orang yang menang dan terus melakukan pekerjaan-Nya sampai kesudahannya. Kita akan membahas upah kita yang penuh anugerah dan limpah di dalam News edisi berikutnya.
———-——
“Tujuh Gereja di Asia,” 12 khotbah mengenai Wahyu 2-3 dalam set CD atau DVD yang dikemas dalam boks yang menarik tersedia dari CPRC Bookstore dengan harga £12/set (termasuk ongkos kirim). Video dan audio gratis dari khotbah-khotbah ini bisa ditemukan di situs web CPRC dan situsYou Tube.
Untuk bahan-bahan lain dalam bahasa Indonesia, klik di sini.